Lihat ke Halaman Asli

Nufransa Wira Sakti

TERVERIFIKASI

Profesional

Seandainya tabung gas itu meledak di Jepang

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketika saya tinggal di Jepang, ada satu kejadian yang dianggap sebagai musibah pada waktu itu. Sebuah alat penghangat ruangan yang berbahan bakar minyak tanah bocor, sehingga mengakibatkan korban tewas di sebuah rumah di Jepang. Korban tewas karena menghisap asap beracun akibat kebocoran alat tersebut. Walaupun yang menjadi korban hanya satu orang, tapi tindakan preventif dan penyelidikannya langsung dijalankan secara serius oleh pemerintah bekerja sama dengan produsen alat penghangat ruangan tersebut.

Pada saat musim dingin, alat penghangat ruangan berbahan bakar minyak ini sangat banyak digunakan oleh keluarga di Jepang. Dengan kondisi alamnya yang tidak bersahabat, sangat sulit bagi pemerintah Jepang untuk memasok gas ke setiap rumah melalui pipa gas. Oleh karena itu, penghangat ruangan  berbahan bakar minyak ini lebih banyak dipakai.

Tak lama setelah kejadian, diumumkanlah penyebab kebocoran alat penghangat ruangan tersebut. Ternyata terjadi kesalahan pada saat salah satu komponen yang diakui sendiri oleh pabrikan pembuat alat penghangat tersebut. Karena sudah dapat dideteksi kesalahannya, maka diumumkanlah sejumlah alat yang sama dengan tahun pembuatan dan nomor seri tertentu yang diduga bermasalah. Pengumuman dilakukan di televisi, internet dan berbagai media lainnya. Kepada pemilih alat penghangat ruangan dengan merk tersebut diminta untuk memeriksa nomor seri dan tahun pembuatannya. Apabila tahun produksi dan nomor serinya termasuk dalam kategori yang dicurigai bermasalah maka diminta untuk tidak memakainya lagi.

Kenapa tidak diganti oleh produsennya? Selain komponen alat tersebut sudah tua dan tidak diproduksi lagi, hal ini karena penyebab terjadi kesalahan tersebut adalah karena faktor umur pemakaian dari alat tersebut, bukan karena kesalahan produksi. Saya yakin kalau terjadi kesalahan pada suku cadang dari alat penghangat ruangan tersebut, maka produsen akan dengan senang hati mengganti suku cadangnya. Ini pernah terjadi pada kendaraan saya, walaupun sudah berumur lebih dari lima tahun dan kemudian ditemukan kesalahan pada salah satu komponen, pihak produsen mobil meminta saya untuk mengganti suku cadang di bengkel resmi mereka tanpa biaya alias gratis. Setelah itu, tidak ada lagi kejadian yang sama berulang.

Sekarang bandingkan dengan banyaknya musibah meledaknya tabung gas 3kg di negara kita. Sebagian besar adalah rakyat kecil yang mengkonversi kompor minyak mereka dengan kompor gas atas saran dari pemerintah. Korban sudah banyak dan terus berjatuhan. Tapi sampai saat ini belum ada tindakan nyata pemerintah untuk mengatasi atau mencegahnya. Bahkan, pada awal kasus ini “meledak”, berbagai pihak yang terlibat saling melempar kesalahan tanpa berusaha mencari solusi.

Dalam bayangan saya, seandainya kejadian ini terjadi di Jepang, pada saat terjadi ledakan yang pertama langsung diadakan penyelidikan dan sudah tentu tak lama kemudian penyebab ledakan diumumkan kepada masyarakat.  Selanjutnya, akan terjadi penarikan tabung gas secara besar-besaran terhadap tabung yang dicurigai mempunyai potensi  meledak. Setelah itu, tabung akan diganti dengan yang baru yang tentu saja tanpa dipungut biaya. Dengan begitu, tidak akan ada banyak korban yang berjatuhan.

Bagaimana dengan di negara kita?

-Frans-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline