Lihat ke Halaman Asli

Menanti Bali Kembali (1): Geliat Wisata Mulai Terasa

Diperbarui: 12 Januari 2021   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Hari itu, Kamis 31 Desember 2020, pukul 17.00. Deretan meja dan kursi di atas bukit Sunset Terrace yang menghadap laut lepas dengan latar Pura Tanah Lot, Bali, telah terisi penuh. 

Puluhan orang duduk sambil bersenda gurau ditemani minuman segar menanti matahari terakhir terbenam di 2020. Kamera disiapkan mencari sudut pengambilan gambar terbaik. Ada yang mengabadikan momen tersebut dengan merekam video. Seolah tidak mau sedetik pun melewatkan momen yang mempesona mata. Semua menatap cakrawala menanti sang surya yang sebentar lagi terbenam.

Pukul 18.00 sang mentari semakin tenggelam, menyisakan cahaya yang terpantul di lautan. Panorama yang indah. Sejenak melupakan penatnya tahun pandemi 2020 yang sebentar lagi berlalu, walau entah kapan pandemi berakhir di bumi Indonesia.

Semua mata masih menatap lurus ke depan. Sesekali menyeruput minuman segar yang tersaji. Sejumlah pramusaji masih sibuk melayani pengunjung yang memesan makanan dan minuman. Senyum menghiasi wajah mereka. Setelah sekian lama sepi pengunjung, hari itu pesanan begitu ramai. 

Pak Bagus, sebut saja demikian, bercerita betapa sepinya warung yang dia kelola bersama sang istri selama pandemi. Baru hari itu dia kelabakan melayani pesanan. 

Tapi dia senang. Nada suaranya terdengar riang walau napasnya tersengal-sengal karena harus melayani tamu sendirian, sementara sang istri sibuk meracik minuman dan makanan.

Pukul 18.30, sang mentari perlahan telah tenggelam. Menghilang dalam kegelapan. Malam telah tiba. Sejumlah pengunjung beranjak meninggalkan tempat. Yang lainnya masih duduk terpaku memandang laut lepas seolah tidak rela meninggalkan matahari terbenam. "Pertunjukan" sunset pun berakhir.

Di lain tempat, di hari yang berbeda di sebuah pusat oleh-oleh Bali yang mengklaim sebagai terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara, puluhan kendaraan pribadi memadati lapangan parkir. Terselip juga dua bis pariwisata ukuran sedang yang membawa puluhan wisatawan dari rombongan keluarga.  Di dalam toko, ratusan orang berburu oleh-oleh. Sejumlah pemandu wisata menunggu dekat pintu masuk sembari berbincang-bincang, mengarahkan wisatawan untuk masuk ke dalam toko.

Tak jauh dari lokasi pusat oleh-oleh, esok paginya, puluhan orang telah mengantre untuk membeli kue pia yang sangat populer di sana, padahal toko belum buka. Setiap orang yang membeli pun dibatasi jumlah pembeliannya. Tak ada yang protes. Pengunjung mengantre dengan tertib menunggu giliran membeli. Luar biasa.

Di pusat belanja lain, Beachwalk, Kuta, Bali, ribuan orang membanjiri area mal. Tidak ada tanda-tanda bahwa pandemi sedang melanda Indonesia. Sementara jalan-jalan di sekitar Pantai Kuta kembali padat. Bahkan sempat terjadi kepadatan lalu lintas yang luar biasa di jalan raya Kerobokan mengarah ke kawasan Seminyak. 

Siapa pun yang melihat suasana ini pasti berpikir, wisata Bali telah kembali. Walau tetap didominasi oleh turis lokal, tidak mengurangi semaraknya liburan di akhir tahun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline