Seiring waktu berjalan
Malam telah kembali menghadap
Tertampak jemu sosok manusia
Mendesah beban yang kian menikam
Tetap kosong bertemu jua
Benderang sinar rembulan menyapa
Menghangat ruang imaji berputar
Haruskah kesempurnaan itu bertanam semua
Pada manusia-manusia malang yang terkucilkan
Apa setidaknya menjaring lubang bulan
Perusak pandang keelokan paras sinarnya