Bila membahas soal kesehatan, dunia modern selalu merujuk pada teori dan pendekatan logika barat. Memang, penemuan kedokteran barat sangat mengagumkan, mulai dari penemuan antibiotik, vaksinasi, hingga teknologi bedah yang makin lama makin canggih. Pernah ada satu artikel, dimana peneliti di eropa mampu menggunakan virus untuk melawan bakteri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap antibiotik yang makin lama makin mahal. Juga dunia kedokteran jaman sekarang sudah mampu melakukan pembedahan jarak jauh, lintas benua dengan teknologi internet dan robotik. Jika di lihat secara statistik, angka harapan hidup penduduk di negara maju, naik signifikan dalam 30 tahun terakhir di bandingkan dengan angka harapan hidup di negara sedang berkembang, Ini menunjukan kemajuan luar biasa dari ilmu kedokteran modern.
Hanya saja, kemajuan teknologi kedokteran, tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatannya secara proaktif. Lihat saja, jenis penyakit yang ada di negara maju, sebagian besar di sebabkan oleh gaya hidup dan sebagian lagi walaupun belum bisa dibuktikan, banyak penyakit disebabkan karena perubahan lingkungan yang menyebabkan perubahan genetik. Jika ada yang pernah membaca soal GMO " Genetik Modified Food" , pasti mengerti maksud saya.
"Genetically modified foods, GM foods or genetically engineered foods, are foods produced from organisms that have had changes introduced into their DNA using the methods of genetic engineering as opposed to traditional cross breeding." sumber wikipedia.
Bagi saya, tidak perlu teknologi modern untuk membuktikan apakah makanan yang telah di modifikasi genetik baik atau buruk. Menurut saya tanaman dan hewan yang ada di suatu daerah, tentu telah mengalami proses adaptasi yang cukup lama, terhadap kondisi lingkungan daerah tersebut. Paling tidak, telah menemukan antibodi khusus untuk melawan bibit penyakit yang ada di daerah tersebut. Jika kita mengkonsumsinya, sudah jelas kita turut mendapatkan keuntungan dari nutrisi dan antibodi yang dibuat khusus untuk bertahan di daerah tersebut.
Di sisi lain, makanan yang berubah genetiknya sudah pasti akan ada kemungkinan merubah susunan dna kita dalam jangka panjang. Hanya saja, pembuktian dari GMO membutuhkan waktu lama dan sampling data yang luas, sehingga belum ada penelitian yang benar benar akurat untuk membuktikan GMO baik atau buruk untuk kesehatan. Tetapi bila bisa memilih, apakah anda mau percaya begitu saja bila makanan yang anda makan adalah hasil otak-atik ilmuwan yang di biayai pengusaha?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H