Lihat ke Halaman Asli

Ketika Toleransi Berubah Menjadi Intoleransi

Diperbarui: 7 Februari 2018   03:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar dari sikap TOLERANSI yang selama ini mendasari segala aspek kehidupan di Indonesia, baik sosial maupun agama. Perbedaan itu selalu indah dan memberikan warna tersendiri dalam setiap aspek kehidupan. Namun perbedaan itu akan menjadi indah tergantung dari bagaimana kita menyikapi perbedaan itu.

Saat ini terjadi perubahan besar terhadap sikap keBHINEKAan di negara kita setelah pergolakan politik beberapa waktu yang lalu. Banyak pribadi yang tidak mampu mempertahankan sikap keBHINEKAan karena pikiran dan hati nurani yang tercemar oleh ISU-ISU yang dibangun oleh sekelompok orang yang hendak menTUHANkan diri mereka.

Proses akan pergolakan ini sangat cepat terjadi dan jelas memperlihatkan bagaimana masih rendahnya tingkat pemahaman sekelompok orang akan sikap TOLERANSI. Perubahan sikap TOLERANSI menjadi INTOLERANSI terjadi dengan sangat cepat seperti membalikkan telapak tangan. Bukan merupakan sebuah kebanggaan ketika memiliki sikap INTOLERANSI, karena sikap tersebut hanya memperlihatkan KEBOBROKAN hati nurani dan pikiran kita. Menghargai setiap perbedaan disekitar kita adalah sikap mulia yang dapat menjadi bekal kita untuk kelangsungan kehidupan sosial, agama, dan kekeluargaan kita di masa yang akan datang. Sikap ini merupakan salah satu WARISAN berharga untuk generasi selanjutnya.

Keyakinan dan kepercayaan kita kepada Tuhan adalah hal pribadi antara kita dan Tuhan yang seharusnya tidak dapat diusik oleh orang lain. Agama itu adalah salah satu hal paling pribadi dari setiap orang. Tidak ada agama yang mengajarkan keburukan dan tidak ada agama yang buruk, karena yang buruk itu adalah para penganut agama itu sendiri yang selalu ingin menTUHANkan diri mereka sendiri.

Akhirnya kita harus bertanya pada diri kita sendiri akan dua hal ini :

1. Apakah kita mau menjadi pewaris yang baik bagi generasi selanjutnya?

2. Apakah kita termasuk ke dalam kelompok orang-orang dengan sikap TOLERANSI atau INTOLERANSI?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline