Jony adalah seorang pelawak yang terkenal, setiap hari dia terus bekerja (syuting) untuk menghibur orang-orang di berbagai acara Tv yang mengundang dia. bahkan, ketika jony tidak ada jadwal syuting di acara Tv pun, beberapa orang berdatangan ke rumahnya, untuk meminta jony mengibur mereka dengan keahlian berbicaranya atau lawakannya yang membuat orang-orang tertawa terbahak-bahak dengan gembira.
Tetapi, pada suatu hari jony terserang penyakit jantung, dan dia dibawah ke rumah sakit. Tetapi dokter mendiaknosa dan memberitahukan kepada keluarga jony, bahwa umur jony tidak akan lama lagi. Sebab penyakitnya sudah sangat parah, dan bukan hanya mengalami panyakit jantung saja, tetapi dia juga mengalami penyakit lain seperti; diabetes, lambung dan penyakit paru-paru.
Mendengar pemberitahuan sang dokter, keluarga jony sangat bersedih dan terpukul, bahkan para penggemar jony pun sangat bersedih dan turut berdoa untuk kesembuhan jony. Tetapi Tuhan bertindak lain, dari harapan keluarga dan penggemar untuk kesembuhannya.
Tetapi Tuhan berkata lain dari harapan keluarga dan para penggemar Jony. Jony meninggal dunia dua hari sesudah dokter mendiaknosa umur jony. Semua keluarga dan para penggemar jony sangat-sangat bersedih dan terpukul, sebab mereka akan kehilangan sosok sang penggibur mereka. Keluarga dan para penggemar jony turut berdoa, supaya jony diterima di sisih Tuhan Yang Maha Esa.
Suatu hari, roh Jony sampai kepada pengadilan terakhir, di mana pengadilan ini adalah suatu seleksi untuk menuju surga. Ia merasa sangat gelisah, sebab dia tidak ingat lagi berapa banyak hal baik yang telah dilakukannya di bumi. Dalam pengadilan itu, ada antrean panjang dan beberapa menusia mendahuluinya. Maka ia duduk memperhatikan mereka dan mendengarkan apa yang dikatakan Tuhan kepada mereka.
Setelah membuka buku besar-Nya, Tuhan berkata kepada orang paling depan dalam barisan, "Aku melihat di sini bahwa ketika Aku lapar dan engkau memberi Aku makan, Hai hamba yang baik! Masuklah ke dalam surga." Kemudian Tuhan berkata kepada berisan yang kedua, Tuhan berkata, "ketika Aku haus dan engkau memberi Aku minum", dan kepada barisan yang ketiga Tuhan berkata, "Ketika Aku dalam kesusahan engkau membantu Aku". Demikianlah berlangsung terus.
Ketika setiap orang yang mendahuluinya telah masuk ke dalam surga. Jony memeriksa batinnya dan merasa bahwa ia mempunyai suatu masalah besar untuk ditakuti, dan dia gelisah tidak akan masuk ke dalam surga, seperti manusia-manusia yang lain yang telah mendahuluinya. Sebab, selama hidup jony, dia tidak terlalu sering memberikan makanan maupun minuman kepada orang, membantu orang-orang yang dalam kesusahan, dan melihat orang yang sakit dan di penjara, karena kesibukannya dalam pekerjaanya.
Maka tibalah giliran jony untuk diadili oleh Tuhan. Dengan gemetar, ia menanti Tuhan mengamati buku besar itu. Kemudian Tuhan memandangnya dan berkata: "Ya... Tidak banyak yang tertulis di sini, dan tidak banyak perbuatan-perbuatan baik yang engkau lakukan selama hidupmu, tetapi engkau sungguh telah berbuat sesuatu.
Ketika Aku sedih dan bimbang, dan batin-Ku tertekan, engkau datang dan menceritakan kepada-Ku kisah-kisah jenaka yang membuat Aku tertawa terbahak-bahak dan hati-Ku menjadi girang, serta pada waktu kematianmu banyak orang yang berseru kepada-Ku, supaya engkau kuterima disisih-Ku! Hai hamba yang baik dan penghibur, Masuklah ke dalam surga".
Kisah ini mau mengatakan kepada kita bahwa, karunia dalam bentuk apa pun hendaknya tidak diremehkan atau diabaikan, sebab Tuhan punya rencana yang indah didalam kehidupan kita, baik hidup di dunia ini, maupun hidup di surga kelak. Tuhan telah memberikan kepada kita karunia yang berbeda-beda, hendaklah kita mempergunakan karunia itu untuk menyenangkan hati Tuhan, demi kemuliaan nama Tuhan.
Keselamatan untuk memperoleh surga adalah kehendak Tuhan, dan rancangan Tuhan semata. Yang terpenting, yang hendak kita lakukan adalah, mendedikasihkan diri kita ini untuk menjadi berkat bagi orang lain, menyenangkan dan membahagiakan hati Tuhan, lewat perbuatan kita di dunia ini yang turut membantu orang lain, menghibur orang-orang yang berduka, membantu orang yang butuh pertolongan, memancarkan kasih Allah, serta menghadirkan shalom Allah di tengah-tengah kehidupan kita, maka dalam hal itu, kita akan menyenangkan hati Tuhan.