Cacing tanah merupakan sumber protein yang besar dan dapat digunakan sebagai imunostimulan dan zat antimikroba. Salah satu produk turunan cacing tanah adalah cacing kering. Produk cacing kering ini menjadi produk populer karena protein yang tinggi dan unggul dalam penyimpanan
CV. Rumah Alam Jaya (RAJ) Organik yang beralamatkan di Jl. S. Supriadi 1X No. 42, Sukun, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur adalah salah satu UKM yang memproduksi cacing kering. UKM ini dapat memanen satu sampai dua ton cacing setiap harinya baik dengan pemanenan mandiri maupun menghimpun petani dengan permintaan cacing mencapai 200 ton per bulan yang akan diedarkan pada berbagai industri seperti peternakan, farmasi, dan kosmetik.
Akan tetapi, produk cacing kering dari UKM ini terkendala dalam membuka pasar baru. Hal tersebut dikarenakan, kualitas cacing kering yang dihasilkan tidak sesuai yang diminta pasaran. Cacing kering yang sekarang diproduksi oleh UKM ini menggunakan metode rumah pengering dan oven konvensional yang membuat cacing hasil pengeringan mengalami penyusutan ukuran secara ekstrim, warna kehitaman, dan cacing hasil produksi secara konvensional ini sayangnya masih masuk kategori Grade C yang tidak diminati oleh pasaran. Padahal apabila kualitas memenuhi permintaan yaitu Grade A, peluang ekspor mencapai 10 ton tiap bulan siap untuk diambil.
Oleh karena itu, lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) menciptakan sebuah alat pengering cacing menggunakan teknologi vacuum freeze drying dengan microwave assisted sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas cacing kering hasil UKM.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Arrahmadiana Estuwilujeng (2019) sebagai ketua tim, bersama empat anggota tim, yaitu Afid Rahman Nauri (2019), Francsisca Mutiara Cahya Santoso (2020), Melenio Eko Haryono (2018) dan Citra Divinaura Hadi (2018) dibawah bimbingan dosen Bapak Joko Prasetyo, STP, M.Si.
"Inovasi kami hadir dengan menggabungkan teknologi pendinginan dan pengeringan, dimana pada awalnya cacing akan dikurangi kadar airnya menggunakan sinar UV-B dan kemudian dibekukan untuk mengurangi waktu dan menjaga kandungan cacing lalu dikeringkan dengan microwave agar hasil pengeringan lebih merata dengan volume susut minimal dan tekstur renyah. Metode yang kami gunakan berfokus untuk menjaga kandungan nutrisi, warna, dan struktur biologis dari material yang dikeringkan serta mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan UKM" tutur Arrahmadiana, selaku Ketua Tim, Jumat (26/08/22)
Arrahmadiana menambahkan bahwa dengan mengkombinasikan teknologi vacuum freeze drying dengan microwave assisted maka hasil dari pengeringan cacing akan mampu memenuhi grade A sehingga membuka peluang pasar baru dengan keuntungan menjanjikan hingga 50 juta tiap bulannya.
Dengan adanya teknologi baru ini, diharapkan bahwa pemasaran cacing kering dapat diperluas dan membuka produksi baru di bagian pengeringan menggunakan berbagai jenis bahan lainnya selain cacing.