Pada waktu menyaksikan acara sidang DPR-RI di TV, saya jadi jengkel dan marah serta muak melihat para anggota DPR yang baru terutama dari PDIP yang kerja mereka pada ruangan DPR, selalu menunjukkan gaya asli mereka layak sebagai kelompok preman jalanan. Yang paling saya muakkan adalah ketika ada seorang anggota DPR menaiki podium, lalu mendekati Bu Popong yang sedang memimpin sidang, orang ini sebagai petugas partai PDIP sembari mengelus-ngelus atau memijat-mijat sisi bahu pimpinan siding sementara ketika itu. Malah orang ini melakukan upaya untuk mencium Bu Popong. Saya berpendapat bahwa orang ini dari partai PDIP, sudah melakukan tindak pelecehan sexual didepan umum.
Dari hasil pemantauan itu, saya sangat yakin para pemirsa TV juga menyaksikan betapa buruknya akhlak serta perangai para anggota DPR-RI kita saat ini. Hampir semua anggota PDIP menunjukkan sesuatu hal yang merusak kewibawaan para anggota DPR yang semakin hari semakin anjlok itu. Sangat terlihat bahwa para anggota DPR dari PDIP sangat berutal dan ingin menang sendiri. Bagi bangsa Indonesia saat ini, jika PDIP menjadi partainya Pemerintah, maka kita sebagai bangsa Indonesia jangan berharap banyak untuk perbaikan ekonomi, sosial, politik dari PDIP ini.
Kami berharap kepada semua pihak yang berwenang dalam hal ini, agar segera melakukan tindakan tegas kepada anggota DPR dari PDIP yang telah melakukan pelecehan sex kepada Ibu Popong yang sedang memimpin sementara sidang DPR ketika itu.
Megawati SP Pemicu Kehambaran Politik Nasional
Sikap Megawati selama ini, sangat terlihat menunjukkan sebagai sosok yang sangat sombong, mungkin karena merasa pernah sebagai anak seorang Presiden yang sangat terkenal didunia. Terlihat dari gaya bicaranya, gaya orasinya serta body language-nya. Sikap Megawati yang seperti ini, disaat partai PDIP menjadi partainya pemerintah, bisa membentuk kehambaran hubungan perpolitikan Nasional. Maka sekarang berdampak adanya kubu-kubuan diantara para anggota DPR pendukung Jokowi dengan Koalisi Merah Putih (KMP). Seharusnya Megawati sebagai pemimpin panutan dan tertinggi pada partainya apalagi sudah sebagai partai pemerintah, sikap Megawati seharusnya dirombak menjadi sosok pribadi yang mengayomi semua pihak sehingga dapat menimbulkan suasana politik yang lebih kondusif kedepan. Kalau seperti sekarang ini seluruh rakyat prihatin atas sikap kekanak-kanakan para petinggi Partai yang menghambarkan kehidupan perpolitikan Nasional. Megawati selama ini tidak memperlihatkan budaya Soekarno sebagai ayah biologis Megawati, malah bersikap introfet merasa besar, paling hebat, paling berpengaruh, paling sempurna sendirian.
Kalau dalam pelantikan Jokowi-JK nanti selesai dan berjalan baik, seluruh bangsa Indonesia sebenarnya kembali tidak mempercayai bahwa Indonesia akan lebih baik kondisinya dibandingkan dengan pemerintahan SBY. Hal ini disimpulkan dari gaya dan cara para anggota DPR dari PDIP dengan kekakuan Tim Jokowi-JK yang dipengaruhi dari sikap Megawati yang bersifat passif dan tidak memiliki inisiatif besar berwawasan Nasional untuk membangun bangsa dan Negara Indonesia. (Francius Matu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H