Lihat ke Halaman Asli

Ada Mafia HaeL-TA di Kompasiana?

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Coba perhatikan siapa saja orang-orang yang selalu HL-TA di Kompasiana, lalu perhatikan juga siapa yang loyal membuat vote dan yang loyal berkomentar pada setiap tulisannya, ternyata orangnya hanya itu ke itu,  lu-lagi....lu-lagi dan sangat membosankan membaca komentarnya yang hanya hahaha....hihihihihi saja tanpa bisa mengurai lebih luas atau terjadi diskusi dalam komentar.

Membaca serta menelusuri jalan pikiran tulisan yang sering HL-TA ternyata tulisannya kebanyakan tidak berkualitas hanya beropini dangkal atas sebuah tulisan yang telah dimuat di tempo.co atau kompas.com, atau media on-line asing, lalu comot sana-sini beberapa referensi buku, itupun mungkin copas referensi daftar pustaka dari beberapa e-book.  Inilah kenyataan yang dialami banyak para pembaca Kompasiana, sehingga berdampak atas semakin berkurangnya hit dan tanggapan dari setiap tulisan yang kita pandang cukup baik.

Konspirasi Mafia HL-TA ini, rupanya terbentuk karena persekongkolan masa lalu sebagai para pendukung Capres tertentu yang sekarang sedang mengalami degradasi kepercayaan dari seluruh rakyat dan para pendukungnya.  Lalu setelah paska Capres, para Mafia ini bersekongkol dan bergerombol layaknya para Begal motor, kemana judul tulisan dipublish kesitulah mereka bergerombol saling meramaikan yang sebenarnya tidak perlu ramai karena kualitas tulisan yang tak seberapa baik. Jika ada komentator yang mengkritisi tulisan tersebut, maka mereka beramai-ramai ikutan membuli, mengejek sang Komentator kritis itu. Anehnya para tim hore ini, percaya saja kepada si penulis yang juga membuli si komentator tanpa meninjau terlebih dahulu siapa sang komentator. Inilah rupanya kepuasan negative tersendiri yang konyol mereka nikmati dalam dinamisasi tulis-menulis di Kompasiana ini.

Persekongkolan itu, sekarang berwujud menjadi Mafia HL-TA di Kompasiana, sehingga para admin juga sebagian besar terkait dengan kelompok Mafia HL-TA ini. Adanya Mafia HL-TA ini, mengakibatkan Kompasiana sekarang menjadi sepi dan sudah ditinggalkan oleh berbagai kalangan penulis handal yang tidak memiliki tim hore atau memiliki Mafia HL-TA. Kecurigaan terhadap tim admin Kompasiana yang sangat berpihak kepada para Mafia HL-TA ini, merambah perasaan dan logika para penulis lainnya dan itu terasa nyata disaksikan oleh semuanya.

Penulis sebenarnya tidak mempermasalahkan tulisan mau HL-TA dan lainnya atau tidak, karena itu bukan ukuran kita hebat, saya pintar kamu bodoh, saya kaya informasi dan kamu miskin informasi. Yang penting penulis melakukan karya tulis sederhana yang di niatkan agar ada manfaatnya bagi yang membaca, itu saja.

KompasianaTV sebenarnya tidak bisa mempengaruhi bertambah ramainya Kompasiana.com. Kita melihat bahwa Kompasiana hanya dimanfaatkan oleh KompasTV dengan maksud untuk saling sinergi tadinya, akan tetapi ternyata tidak, malah acara KompasianaTV tidak mendapatkan sambutan yang baik dan kehadiran tampilan para Kompasianer hanya sebagai pelengkap dan pengembira saja didalam setiap tampilan di acara KompasianaTV.

Mafia HL-TA yang sedang menodai dan mengotori Kompasiana, serta akses lelet dan adanya perbaikan sistem yang tidak kunjung semakin membaik, membuat para pembaca juga semarak berkurang dan membuat imbas selera menulis di Kompasiana menjadi hambar tak berselera,  inilah yang mungkin dialami oleh banyak para penulis handal yang sedang meninggalkan Kompasiana atau dalam posisi wait and see adanya kehendak yang kuat dari Tim admin Kompasiana untuk melakukan perobahan yang lebih baik. (Francius Matu)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline