Lihat ke Halaman Asli

Bisu

Diperbarui: 6 Agustus 2019   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

PUISI-Bisu

Aku memang bisu di setiap pertemuan yang tak diduga                                          Inilah  dosa pertama bagiku dalam menyelami lautan asmara              

Ayat-ayat cinta telah ku tulis penuh dengan gumam asmara dalam kertas putih tak bernoda

Jejak-jejak yang pernah kutemui dalam belantara luas telah ku satukan dalam prosa berirama termasuk dirimu yang merupakan titipan sang dewi                          

Rangkaian bait-bait cinta telah ku tuangkan dalam suratan pengharapan Diatas bumi yang ku pijak yakni bumi kepastian

Nada-nada pelepas enggan terus mengiringiku disaat sedang berkontemplasi dalam ruang kalbu

Kuhabiskan waktuku dengan lembaran kertas dalam rumah tua ini sembari menanti balasan 

Aku kecewa...

Dalam akhir kisah perjuanganku mencapai singgasana suci berakhir pilu

Semua tak seindah harapku dalam suratan yang berlalu

Engkau telah menghabiskan waktu dalam usahamu yang ternyata sama denganku 

Kita terlarut dalam penantian panjang yang berujung tanpa kepastian

Pikiranku terus menjajahku dengan siksa-siksa batin yang tak dapat lagi lepas dari kepingan kenangan 

Hadirmu telah menjadi candu yang meracuni sel-sel dalam tubuhku di usia yang telah senja ini.




Kefamenanu,06/08/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline