Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Hidup di Seminari pada Medan Pratama dan Berkomunitas

Diperbarui: 27 September 2024   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

     Di dalam rangkaian hidup ini pasti ada pengalaman yang sangat berkesan, salah satunya pengalaman saya hidup di dalam Asrama dan Komunitas di Seminari Mertoyudan ini.  Setiap harinya, saya disini selalu diajarkan untuk setiap harinya untuk beraltivitas. Aktivitas pada setiap harinya, yaitu setiap pagi kami selalu misa bersama dengan teman teman seangkatan, setelahnya kami lanjut dengan majan pagi atau bisa dibilang sarapan pagi. 

     

     Biasanya kalau hari biasa, setelah sarapan dilanjutkan dengan KBM atau sekolah disebutnya. Pengalaman yang menarik bagi saya selama saya disni adalah bisa berdinamika bersama dengan teman teman atau dengan angkatan. Membahas mengenai dinamika, biasanya kami sharing bersama satu sama lain. 

    Kami di Seminari ini tidak memandang senioritas, tetapi harus respect dan menghormati. Jadi kita memanggil kakak kelas tidak memanggilnya dengan "kak atu Mas", tetapi dengan sebutan nama langsung. Jadi itulah yang membedakan Seminari dengan Sekolah sekolah lainnya. Di dalam hidup berkomunitas kita haru selalu hidup berdampingan dan harus membantu satu sama lain, karena sekolah di Seminari ini tujuan utamanya adalah untuk manjadi Imam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline