Kemeriahan Natal pada bulan Desember 2024 , disambut antusias oleh komunitas karyawan Yayasan Tarakanita Yogyakarta. Mengusung tema keberlanjutan lingkungan, 3 karyawan Yayasan Tarakanita Yogyakarta membuat pohon Natal yang unik dari tas kresek bekas berwarna putih.
Dilatarbelakangi oleh kondisi banyaknya sampah kresek di setiap rumah tangga, Francisca Sundari, Elisabeth Emy Setyowati dan Ernani Astuti menyulap kantong kresek bekas menjadi pohon Natal yang artistik.
Menggunakan material sederhana berupa kresek bekas berwarna putih, kawat bekas, dan gagang sapu bekas, limbah tersebut disulap menjadi sebuah pohon Natal unik yang bisa digunakan lebih dari satu kali pakai.
Adapun peralatan yang digunakan sangat sederhana, yaitu gunting, jarum, dan benang. Cara pembuatannya juga sangat mudah. Tas kresek dilipat lebar 3-4 cm meyerupai kipas, kemudian kedua sisi digunting sisir .
Dengan mengunakan kawat, selanjutnya ditusuk hingga menyerupai ranting. Jika ranting sudah tersedia banyak, dapat diatur dengan melekatkan ranting pada batang pohon yang terbuat dari gagang sapu.
Untuk mempercantik keindahan pohon, ornamen dekoratif berbentuk gantungan dibuat sebagai penghias pohon maupun penghias dekorasi ruangan. Semua ornamen dekorasi dibuat dari bahan yang sama yaitu kresek bekas dan kertas bekas.
Pohon Natal putih nan cantik berhasil dibuat tanpa biaya sepeserpun. Hasil akhirnya juga tak kalah dengan pohon Natal yang di pajang di depan toko-toko.
Diharapkan selain untuk memeriahkan natal, kegiatan ini juga dapat menginspirasi dan mengedukasi khalayak umum agar lebih peduli dan peka terhadap lingkungan.
Semoga semangat natal yang penuh kasih dan damai di tahun 2024 ini terus menyebar dan menginspirasi banyak orang untuk merayakan dan memeriahkan Natal dengan cara-cara sederhana yang ramah lingkungan. Selamat Natal!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H