Pernahkah anda mengalami atau merasakan jantung berdebar kencang tanpa sebab, napas terasa sesak, keringat dingin, wajah memerah, dan tubuh gemetar hebat ? Sensasi panik yang mendadak dan intens ini mungkin pernah anda alami. Panic Attack, begitulah istilah medisnya, kondisi tersebut seringkali membuat penderitanya merasa sedang dalam kondisi yang sangat berbahaya, akan tetapi tidak ada ancaman yang nyata di sekitarnya.
Apa yang di maksud Panic Attack ?
Menurut Sari (2020), Panic Attack merupakan kondisi seseorang individu yang merasakan panik yang luar biasa tanpa alasan yang jelas, akan menimbulkan reaksi fisik tertentu. Menurutnya juga bahwa Panic Attack disebabkan oleh genetis, stress, dan perubahan fungsi otak di bagian tertentu. Bayangkan, saat anda duduk santai di rumah, tiba-tiba anda merasakan ketakutan yang sangat mendalam. Tubuhmu seakan-akan melawan dan mengirimkan sinyal bahaya yang membuat anda merasa kehilangan kendali dan merasa mati. Perasaan tersebut dapat berlangsung beberapa menit hingga setengah jam.
Hal ini tidak dapat dikatakan sebagai kecemasan yang biasa saja. Ini merupakan kondisi medis, yang dimana dapat mengganggu kualitas hidup seseorang. Banyak orang yang mengalami serangan panik merasa terisolasi dan takut untuk beraktivitas sehari-hari. Mereka Khawatir akan mengalami serangan lagi di tempat umum atau sedang saat bersama orang lain. Artikel ini, akan membahas lebih dalam tentang Panic Attack. Kita akan mencari tahu penyebab dan gejala dibalik munculnya serangan Panic Attack ini, selain itu, anda anda juga dapat mengetahui bagaimana pencegahan dan pengobatan yang tersedia, mau itu dari sisi psikologis maupun medis. Tujuannya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang serangan panik dan dapat membantu anda serta orang terdekat untuk dapat menghadapi kondisi ini lebih baik lagi.
Penyebab Panic Attack.
Ketika kita merasakan Panic Attack tentu akan menimbulkan reaksi pada fisik tertentu. Apa sih yang menjadi penyebab Panic Attack bisa terjadi ? Panic Attack terjadi umumnya karena stress, faktor genetis dan perubahan fungsi otak pada bagian tertentu. Panic Attack juga bisa terjadi di kondisi tertentu seperti saat berada di tempat keramaian, sedang tidur, mengendarai kendaraan, maupun saat sedang bersenang-senang.
Gejala Panic Attack.
Panic Attack ditandai dengan beberapa gejala psikologis seperti perasaan takut akan bahaya yang mengancam, berpikir negatif yang berlebihan dan disertai gejala fisik seperti detak jantung yang tidak teratur, berkeringat berlebihan, kesulitan bernapas, dan berbagai sensasi tubuh yang tidak nyaman.
Pencegahan dan pengobatan Panic Attack.
Ketika merasa panik, penanganan awal yang dapat kita lakukan adalah menarik nafas dalam, sembari mengatur ritme nafas agar perasaan kita menjadi tenang. Untuk beberapa orang obat menjadi salah satu penenang ketika mengalami kepanikan, seperti obat psikiatri yang dimana untuk mengobati Panic Attack yang mereka alami, sehingga tidak memberikan efek berlebih untuk dirinya sendiri dan orang yang berada disekitarnya. Pencegahan Panic Attack dapat kita lakukan dari hal sederhana seperti berolahraga, menghilangkan pikiran negatif dengan melakukan kegiatan yang positif dan memiliki waktu tidur yang cukup. Alangkah baiknya, individu menemukan coping yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H