Lihat ke Halaman Asli

Suaviter

TERVERIFIKASI

Sedang dalam proses latihan menulis

Antara Spiritualitas dan Aktualitas: Sinkronisasi Konsep dan Aksi terhadap Pemeliharaan Lingkungan Hidup

Diperbarui: 24 Januari 2024   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukisan Saudara Kapusin (Indra YM Simbolon). Kekaguman Fransiskus atas elemen-elemen di bumi. Facebook.com.

Pada 29 November 1979, Santo [Paus] Paulus Yohanes II menetapkan, bahwa Fransiskus dari Assisi (1181-1226) menjadi Pelindung Pelestarian Lingkungan Hidup. Penetapan ini datang atas permintaan Internasional Planning Environmental and Ecological Institute for Quality of Life. Spiritualitas Fransiskus terhadap lingkungan hidup sungguh tinggi dan sakral, sebab berdasar pada hakikat ilahi yang terdapat dalam lingkungan hidup dan elemen-elemen di dalamnya. Spiritualitas itu diaktualisasikan dan direkam, sehingga menjadi pewartaan yang hidup dan abadi bagi setiap orang, termasuk orang-orang yang meneladani keutamaan hidupnya. Spiritualitas dan aktualisasi menghormati lingkungan hidup menjadi amat sinkron.

Sejarah singkat

Fransiskus dari Assisi (selanjutnya Fransiskus) pernah hidup dalam peradaban manusia yang tercatat pada rentang 1181-1226. Ayahnya bernama Pietro Bernardone dan ibunya, Dona Pika.

Dari sisi ekonomi, Fransiskus tidak merasa terpuruk. Sebab, kedua orang tuanya tergolong mapan. Kebutuhan Fransiskus terpenuhi hingga pendidikannya pun terjamin.

Fransiskus memiliki watak periang. Tingkat kepekaannya juga cukup tinggi. Kekagumannya pada alam dan hal-hal indah sungguh kuat.

Namun, ia memiliki kebiasaan untuk boros dan berpesta dengan teman-teman seusia. Ia nakal, tetapi tidak pernah berbuat kejahatan.

Ia memiliki ambisi yang cukup kuat untuk menjadi seorang ksatria. Hal ini ingin diwujudkannya dengan ikut perang. Pada 1202, ia masuk dalam pasukan perang kota Assisi untuk melawan Perugia. Akan tetapi, Fransiskus dan pasukan Assisi kalah dalam perang.

Empat tahun kemudian, ia didaftarkan oleh ayahnya untuk kembali menjadi prajurit perang Assisi. Akan tetapi, di tengah perjalanan (kota Spoleto), Fransiskus mendapat visiun. Tuhan menyapa Fransiskus untuk bertobat dan memperbaiki gereja-Nya.

Sejak saat itu, Fransiskus melakukan ulah kesalehan dan tapa. Ia meninggalkan kemewahan dalam keluarga dan hidup miskin, tanpa ikatan dengan orang tua, dan mengemis untuk membangun gereja (fisik dan kumpulan umat). Ia juga memperbaiki moral orang lain dalam cara memandang dan memanfaatkan alam semesta.

Cara hidupnya ini menarik bagi banyak orang. Dalam perjalanan waktu, terbentuklah kelompok para biarawan (ordo) yang mengikuti teladan hidup Fransiskus. 

Ada ordo untuk laki-laki (ordo pertama) yaitu Ordo Fratrum Minorum (OFM), Ordo Fratrum Minorum Conventuales (OFMConv.), dan Ordo Fratrum Minorum Cappucinorum (OFMCap.). Ada ordo kedua untuk perempuan yaitu Ordo Santa Klara. Ada pula ordo ketiga regular dan sekular untuk wanita dan ordo ketiga regular dan sekular untuk pria. Semua yang tergabung dalam ordo Fransiskus disebut dengan "fransiskan (laki-laki) dan fransiskanes (perempuan)".

Spiritualitas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline