"Kalau sehat, Anda akan dengan lebih mudah melakukan banyak hal!"
"Kalau sakit, Anda akan lebih mudah menyerah untuk melakukan banyak hal!"
"Maka, perlu secara rutin untuk memperhatikan kesehatan. Salah satu cara antisipatif adalah dengan medical check up."
Setiap orang yang normal secara fisik, psikis, dan rohani pasti dituntut untuk bekerja; secara santai, cukup santai, hingga serius. Karena, demikianlah kodrat manusia sebagai homo laborens. Dan, demikian pulalah tuntutan status manusia yang diciptakan 'menurut gambar dan rupa Allah' (Kej 1:26-28) untuk bekerja di bumi.
Setiap orang juga pasti memiliki hal atau bidang yang ditanggung jawabi. Keseriusan dan kualitas pemberian diri akan tampak dari bagaimana ia membuat bidang tersebut berkembang.
Untuk itu, salah satunya, dibutuhkan kesehatan yang memadai. Agar, tugas-tugas tidak terbengkalai, namun dapat dituntaskan dengan baik.
Pengalaman pastoral
Hal yang saya tuliskan di awal merupakan satu refleksi aplikatif. Bahwa, tanpa tubuh yang sehat, akan sangat sulit saya mengerjakan tugas; tanpa stamina, akan sulit saya menyelesaikan tugas dengan baik. Paling tidak untuk dinikmati oleh orang lain secara fisik.
Dalam berpastoral (melayani umat di bidang kerohanian dan sosial), saya tidak akan mampu bekerja jika saya tidak sehat. Apalagi, medan pastoral dan situasi umat yang dijumpai menuntut daya tahan tubuh yang baik.
Pernah, saya harus membatalkan pelayanan di suatu tempat, karena tidak dapat berjalan. Saya tidak tahu mengapa demikian. Padahal, sebelumnya, saya tidak merasakan kesulitan apa pun dengan tubuh.
Karena begitu mengganggu, saya putuskan untuk periksa ke satu klinik terdekat (dekat dengan komunitas pastoran). Suster dan tenaga medis bertanya untuk mencari diagnosa yang akurat. Selain itu, mereka juga memeriksa tubuh saya; mulai dari suhu tubuh, detak jantung, perut, dan kemudian darah.
Ternyata, setelah diperiksa (khususnya darah), asam urat saya cukup tinggi. Saya merasa aneh, sebab tidak ada pertanda sebelumnya. Maka, dengan rendah hati, saya minta bantuan dari suster untuk membuat catatan apa yang harus saya kurangi untuk dikonsumsi (walau sebenarnya ada di website). Agar, saya tidak terhalang dan terganggu dalam berpastoral.
Beberapa bulan kemudian, saya kembali periksa ke klinik, sebab merasa pusing. Kembali, darah saya diperiksa. Ternyata, kolesterol cukup tinggi.
Setelah konsultasi dan tanya jawab, suster menyarankan saya untuk periksa kesehatan ke rumah sakit. Saya dianjurkan untuk medical check up (MCU). Agar, saya mengetahui dengan lebih akurat keadaan tubuh.