[caption id="attachment_319102" align="aligncenter" width="532" caption="http://intisari-online.com"][/caption]
Ucok sebelum pulang dari sekolah nangis. Bapaknya heran dan bertanya-tanya apa gerangan penyebabnya.:
Bapak: “Kenapa kau cok?? Aku lihat wajah kau kusut kali..”
Ucok: “Aku diusir bu guru pak…”
Bapak: “Woalahh..! Kenapa??”
Ucok: “Bu guru kan nanya..siapa yang tandatangani teks proklamasi?”
Bapak: “Lantas kau jawab apa?”
Ucok: “Bukan aku Bu, sumpah! Bukan aku Bu!!”
Bapak: “Ahh, salah kau itu! Ngaku aja kau..apa salahnya? Sekarang masuk sekolah itu susah nak.”
Ucok: “Iya, iya juga ya pak!”
Esoknya si Ucok pulang cepat… dengan tampang yang lebih kusut lagi..
Bapak: “Macam mana, Cok?”
Ucok: “Aku diskors pak, 3 hari..gara-gara ikuti omongan bapak.”
Bapak: “Ayok.. Kita balik ke sekolah kau itu. Aku kasi tahu Bu Guru kau itu yang sebenarnya.”
Di sekolah
Bu Guru: “Wah, selamat pagi, Pak Ucok. Ada perlu apa nih?”
Bapak (bicara pelan): “Begini Bu Guru.. aku kasih tahu Bu Guru tentang teks proklamasi itu..”
Bu Guru (bengong): “Yah.. Kenapa Pak Ucok??”
Bapak: “Sebenarnya Bu Guru rada salah juga. Masak si Ucok yang ditanya? Kan waktu itu dia belum lahir Bu?”
Bu Guru (makin bengong): “Trus?”
Bapak: “Begini lho Bu.. ini terus terang lho Bu.. Yang bener.. yang tandatangan teks proklamasi itu.. aku.. Bu..”
Bu Guru: “Ya ampuun.. Pulang! Bapak pulang saja deh!”
Di jalan
Bapak: “Macam mana ini Cok. Kau nggak ngaku, salah! Kau ngaku, salah pulak! Aku yang ngaku, salah juga! Pusing kepala aku!”
Tiba-tiba mereka ketemu pak RT.
Pak RT: “Wah.. ada apa pak Ucok sama anak ini. Kok kusut banget wajahnya. Ada apa toh?? Cerita ayo cerita..”
Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru… Pak RT langsung ketawa ngakak.
Pak RT: “Ha..ha..ha.. Kalian ini ada-ada saja. Itu bukan masalah besar Pak Ucok… Mana.. mana teks nya? Biar saya yang tandatangan.”
visit me
