Berdasarkan data Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) tahun 2016, penduduk dewasa Indonesia yang berumur di atas 18 tahun mengalami kegemukan sebanyak 20,7 persen. Angka ini mengalami peningkatan sebanyak 5,3 persen jika dibandingkan dengan data tahun 2013.
Secara Global Indonesia berada pada peringkat 10 dunia untuk Negara pengidap obesitas (kegemukan). Bisa dibayangkan bagaimana pengaruh obesitas ini terhadap daya saing Indonesia yang diberkahi bonus demograsi. Jika tidak dikelola dengan baik, bonus demograsi ini malah akan menjadi beban pemerintah Indonesia pada tahun 2030. Masyarakat yang menderita obesitas lebih beresiko menderita penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, beberapa jenis kanker, penyakit pada kantong empedu dan batu ginjal, osteoporosis, arthritis dan masalah pernafasan. Sedangkan dilingkungan sosialnya, orang-orang yang mengalami obesitas akan mengalami depresi, menjadi korban bullying dan mengalami kesulitan bersosialisasi.
Agar tidak menjadi korban bullying, banyak masyarakat yang menggunakan cara instan untuk menguruskan badan dengan mengkonsumsi obat pelangsing. Mulai dari obat pelangsing alami dari herbal sampai dengan dengan menggunakan obat kimia dengan dosis keras. Mengkonsumsi obat pelangsing kimia tentu saja akan memberikan efek samping pada organ pencernaan dimana organ pencernaan di dalam tubuh akan terpapar zat kimia yang dalam jangka panjang malah akan merusak organ tersebut. Alangkah baiknya menggunakan obat herbal alami walaupun pengaruh obatnya baru terasa 1 -- 2 minggu namun tidak ada efek sampingnya terhadap organ tubuh karena khasiat obatnya bekerja secara alami.
Karena kepedulian masyarakat terhadap pengaruh obat kimia, saat ini masyarakat mulai mencari obat pelangsing herbal maupun teh pelansing herbal untuk menurunkan berat badan. Banyaknya permintaan obat pelangsing herbal ini, saat ini Indonesia mulai dibanjiri oleh produk obat pelangsing herbal dari luar negeri. Obat-obat herbal ini kebanyakan dijual secara online tanpa izin edar yang dikeluarkan oleh Badan POM Indonesia.
Badan POM Indonesia pasti tidak akan memberikan izin edar untuk produk herbal dari luar negeri jika mengandung bahan kimia. Rata-rata produk herbal dari Luar Negeri banyak memberikan efek instan untuk menguruskan badan dengan kata lain 1 -- 2 hari sudah berasa efek kurus badannya. Setelah diperiksa kandungan kimianya ternyata obat herbal dari luar negeri tersebut mengandung tambahan zat kimia obat. Jadi jangan harap distributor obat herbal dari luar negeri tersebut akan mendapat izin edar dari Badan POM Indoesia, pasti ditolak jika ada kandungan zat kimia.
Sebagai konsumen, kita harus pintar memilih produk yang akan kita konsumsi karena akan berdampak kepada organ pencernaan di dalam tubuh. Tips dan Trik memilih obat herbal yang baik adalah (1) Periksa komposisi dan kandungan bahan yang tertera di kemasan produk, pilih produk yang bebas dari kandungan zat kimia. (2) Bersertifikat Halal MUI, karena tidak mudah mendapatkan sertifikat Halal MUI harus melalui persyaratan dan audit internal (bahan baku, fasilitas produksi dan prosedur) untuk dinyatakan produk tersebut Halal. (3) Mendapatkan Izin Edar Badan POM Indonesia. Untuk mendapatkan Izin Edar Badan POM ini juga tidak mudah harus melalui persyaratan uji laboratorium bebas dari kandungan zat kimia. Benar tidaknya izin edar yang tertera di kemasan dapat diperiksa di secara online di website Badan POM www.pom.go.id (4) Tercantum kode produksi dan tanggal kadaluarsa (expired date) pada kemasan.
Sekarang pilihan ada ditangan kita apakah mau sehat secara alami atau secara instan namun berdampak kepada kerusakan organ tubuh dalam jangka panjang. Lebi baik turun berat badan 1 - 2 kg per minggu dengan herbal alami dan sehat untuk jangka panjang daripada turun berat badan 1 - 2 kg per hari tetapi terpapar zat kimia yang merusak organ di dalam tubuh.
SALAM KOMPASIANA