Lihat ke Halaman Asli

Petani Desa Kendalsari Jombang Dibenturkan Persoalan Limbah B3 Aluminium (Part 2)

Diperbarui: 10 Juni 2024   01:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Pada suatu hari, beberapa petani desa Kendalsari, yang terkenal dengan hasil panenan yang berkualitas, mendapati diri mereka dalam masalah yang rumit. Ternyata, upaya mereka dalam mengembangkan pertanian yang berkelanjutan diduga terancam oleh program besar dari gabungan beberapa dinas di Kabupaten Jombang.

Dinas pertanian telah bekerja keras bersama kelompok tani desa Kendalsari untuk meningkatkan produksi pertanian dan memperkenalkan praktik-praktik modern yang ramah lingkungan, serta membentuk tim satgas penanggulangan hama guna ketahanan pangan di desa Kendalsari. 

"Bulan Kemarin pentingi (petugas pertanian) Jombang datang ke desa Kendalsari, memberikan bimbiangan kepada teman-teman petani." disampaikan salah satu petani desa Kendalsari dengan bahasa Jawa.

Saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp 

Yani petugas Dinas pertanian Jombang membenarkan bahwa beberapa hari kemarin Kepala Dinas pertanian Jombang mengadakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu di desa Kendalsari, namun tidak dalam rangka penanganan dugaan permasalahan Limbahesh B3 Alumunium.

"Iya, kemari saya sama pak kadis langsung turun ke desa Kendalsari bertemu sama kelompok tani untuk memberikan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu di desa Kendalsari, namun sampai saat ini saya belum pernah mendapatkan keluhan baik secara langsung maupun surat dari petani mengenai permasalahan apapun kecuali permasalahan hama tikus dan wereng." Jawab Yani.

Dilanjutkan curhatan petani desa Kendalsari, tidak berani bercerita mengenai permasalahan pertanian di sebagian titik (Area IKM SLAG ALUMINIUM) yang mengalami penurunan hasil produksi pertanian.

"Gini mas, Awal tahun musim panen pertama hasil kami sedikit, ya kita maklumi karena hama kriting (kendala tanaman cabai) dan tikus banyak, musim panen ke dua hama tikus berkurang, namun hasil panen petani radius 100 meter, tidak naik signifikan dibandingkan dengan wilayah luar (wilayah Luar radius 100 meter dari IKM Slag Aluminium). Lanjutan curhatan petani.

Karena belum adanya kajian ulang lapangan mengenai dampak lingkungan tentu isu limbah B3 Alumunium mengangu petani masih sebatas dugaan.

"Masalah naik turunnya penghasilan dari usaha pertanian tentu ada, kalau dulu sebelum adanya IKM Slag Alumunium biasanya hasil panen wilayah dalam (Radius 100 dari IKM Slag Alumunium) lebih tinggi dari hasil panen wilayah Luar (Radius >100 meter dari IKM Slag Alumunium), namun sekarang kebalikannya, " penjelasan petani yang ladangnya dekat dengan IKM Slag Alumunium.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline