Lihat ke Halaman Asli

Kasus Century dan Berpikir Kontrafaktual

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jujur saja, jalannya penyelidikan kasus Century di mata saya sudah seperti benang kusut yang sudah tidak bisa diurai. Berhubung saya juga bukan ahli ekonomi, perbankan atau hukum, saya juga tidak punya analisis yang bisa menandingi analisis ahli-ahli dan pengamat. Cuma ada satu hal yang mengganggu tidur saya sehingga saya harus menulis blog ini: apa yang terjadi kalau Century tidak di bailout?

Di bidang saya, epidemiologi, kami sangat tertarik untuk mengetahui efek dari suatu paparan terhadap kesehatan seseorang. Misal: apa pengaruh merokok terhadap kesehatan atau, apakah obat A lebih baik dari obat B untuk mengobati... panu. Mungkin kedengarannya ini bukan masalah yang sulit untuk dipecahkan, tapi..

Permasalahannya, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas kita harus membandingkan orang yang sama, di waktu yang sama, di bawah dua kondisi berbeda. Efek obat A yang X sekarang pakai untuk menghilangkan panu yang dia derita tidak bisa dibandingkan dengan efek obat B yang X pakai minggu depan untuk mengobati panunya. Mungkin panu yang dia derita minggu depan sudah kronis sehingga lebih sulit disembuhkan, atau mungkin pengaruh obat A masih ada sehingga obat B hanya menambah dosis pengobatan yang membuat panunya lebih cepat hilang.

Pertanyaan yang sebenarnya ingin kita jawab adalah, apa perbedaan yang akan kita amati kalau tadi X menggunakan obat B, bukan obat A? Padahal kenyataannya X tadi memakai obat A, bukan obat B. Ini yang kami sebut pertanyaan kontrafaktual. Kontra=berlawanan, faktual=terjadi. Lalu, bagaimana kita menjawab pertanyaan ini?

Untuk membandingkan seseorang dengan dirinya sendiri pada saat yang sama dalam kondisi yang berbeda memang tidak mungkin. Untungnya di dalam epidemiologi kami lebih tertarik untuk mengamati perbedaan ini pada dua atau lebih kelompok, bukan individual. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan supaya satu kelompok semirip mungkin, atau exchangeable, dengan kelompok lain. Misalnya, kedua kelompok punya distribusi umur yang sama, jumlah perempuan yang sama, menderita panu selama kurun waktu yang sama, dan sebagainya. Lalu, satu kelompok diberi obat A dan kelompok diberi obat B. Kami menganggapnya identik dengan memberi pengobatan berbeda pada kelompok yang sama di waktu yang sama.

Kembali ke kasus Century. Apa yang terjadi kalau Century tidak di bailout? Ini adalah pertanyaan kontrafaktual. Kenyataannya Century dibailout dan yang terjadi telah terjadi, apa pun itu. Sayangnya, tidak seperti pertanyaan-pertanyaan epidemiologi, saya pikir satu-satunya cara untuk menjawab pertanyaan di atas adalah dengan kembali ke masa lalu dan membatalkan bailout century. Kita tidak bisa membuat perbandingan yang benar-benar exchangeable dengan keadaan waktu itu untuk bisa mengetahui apa yang akan terjadi kalau Century tidak dibailout. Singkat kata, saya pikir kita tidak akan pernah tahu apa jadinya kalau Century tidak dibailout.

Buat saya, ini cukup untuk membuat saya berhenti bertanya-tanya dan melanjutkan kehidupan saya seperti biasa.

PFH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline