Lihat ke Halaman Asli

Gagal Panen, Petani: Akibat Cuaca Buruk

Diperbarui: 30 Desember 2021   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

GAGAL PANEN, PETANI: AKIBAT CUACA BURUK

Oleh : fortuanus jebarus

Prediksi cuaca dari badan meteorologi klimatologi dan geofisika ( BMKG)  merilis peringatan cuaca Ekstrem yang terjadi di hampir seluru wilayah di Indonesia. Lahan seluas 2000 M di desa lebak wangi, kecamatan Sepatan Timur, kabupaten Tangerang , Banten di pastikan gagal panen karena akibat buruknya cuaca di akhir tahun 2021 ini.

Curah hujan yang tidak menentu membuat tanaman sayuran manis berusia 2 minggu, di desa lebak wangi tumbuh kurang maksimal. tidak sedikit sayuran yang rusak akibat curah hujan yang tinggi . selain itu air banjir juga masuk ke sektor tani yang membuat kandungan air bagi tanaman sayur kurang sehat.

" ya  ini buktinya, karena curah hujan yang tinggi maka dampak selanjutnya adalah ada hama yang merusak seluruh tanaman saya. Akibatnya tanaman saya pada rusak dan layu sehingga tidak ada harapan lagi untuk panen apalagi di konsumsi"  kata salah satu petani bapak Si Buang di desa lebak wangi , minggu,26 Desember 2021.

Ia mengatakan petani jadi kebingungan karena tadinya mau menghasilkan uang ini malah mengeluarkan uang merugi ratusan bahkan jutaan karena telah mengeluarkan biaya untuk membeli benih, biaya tanam atau pekerja serta pembelian pupuk.

"kalau saya dengan lahan seluas ini modal dasarnya 4 juta, biaya seperti itu lumayan besar bagi kami petani untuk di keluarkan. Itu sudah termasuk di dana dari awal misalnya bibitnya di beli dan siap di tanam, di tanggul , di Oyos  dan bayar pekerja per 80 ribu satu hari .tetapi ini adalah prinsip saya di dunia tani bahwa ini semua pembelajaran untuk siap menerima risiko."

Dengan cuaca yang tidak stabil tentu ada perbedaan hasil panen pada musim hujan seperti ini dengan musim kemarau, yang tadinya harga  sayur manis miliknya sekitar 15 ribu Per ikatnya  menjadi 20.000. bukan hanya sayuran melainkan juga tanaman lainnya akan mengalami kenaikan harga.

Petani hanya bisa pasrah menunggu hingga cuaca kembali normal, agar mereka dapat panen hasil tani mereka dengan kualitas terbaik.

" ya, setelah kegagalan hari ini mungkin setelah ini akan segera membaik cuacanya dan sebagai seorang petani jangan pernah kapok untuk berusaha, karena kalau kita pikirnya hari ini saya gagal dan tidak mau berusaha lagi  pada akhirnya kita bakalan menganggur atau tidak punya penghasilan risiko itu harus ada "

di perkirakan petani di desa Lebak Wangi akan kembali panen di bulan Februari di tahun yang baru 2022.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline