Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Undip Kembangkan Lampu Emergency Sederhana Menggunakan Rangkaian Joule Thief Bersama Karang Taruna

Diperbarui: 7 Februari 2020   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Minggu, 26 Januari 2020, telah terlaksana pelatihan pembuatan lampu emergency sederhana menggunakan rangkaian joule thief oleh salah satu mahasiswa KKN Undip Tim 1 Tahun 2020 Desa Harjawinangun Kab.Tegal, Ibrahim, Fakultas Teknik, Departemen Teknik Elektro. Kegiatan tersebut dihadiri oleh warga desa khususnya pemuda Karang Taruna Desa Harjawinangun. Fakta lapangan menunjukan bahwa Desa Harjawinangun telah mendapat pasokan listrik secara keseluruhan. Namun seringkali terjadi pemadaman listrik yang tidak terduga. Dari permasalahan tersebut, Ibrahim, mahasiswa KKN Undip menawarkan solusi yang dapat digunakan oleh warga yaitu membuat lampu emergency sederhana sendiri dari bahan elektronik yang mudah didapatkan.

Kegiatan pelatihan dimulai dengan sambutan pembukaan oleh Ketua Karang Taruna Desa Harjawinangun Subkhan Efendy. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi secara singkat mengenai rangkaian Joule Thief yang mana merupakan rangkaian pencuri daya dimana dengan hanya menggunakan baterai AA 1.5V dapat menyalakan Lampu 220V hingga 10W. Diperlukan mini trafo, resistor, transistor dan kapasitor untuk membuat rangkaian joule thief. Bahan-bahan penyusun rangkaian tersebut dapat diperoleh dari limbah elektronik seperti charger handphone bekas atau dapat dibeli di toko elektronik terdekat. Setelah pemaparan sedikit materi kegiatan dilanjutkan dengan praktik pembuatan lampu emergency. Anggota karang taruna sangat antusias ketika proses perakitan, bagi peserta ini merupakan ilmu baru dimana peserta mencoba mensolder atau menggunakan alat kelistrikan lain. Setelah semua lampu emergency selesai dibuatacara diakhiri dengan pemberian secara simbolis lampu emergency yang telah dirakit kepada Ketua Karang Taruna.

Antusiasme peserta sangat tinggi pada kegiatan pelatihan ini, "Kegiatannya sangat bermanfaat karena kita praktek langsung makanya temen-temen yang lain pada antusias, kedepannya mungkin bisa dikembangkan menjadi usaha" ujar Edo, salah satu warga peserta pelatihan. Harapannya peserta pelatihan dapat berbagi ilmunya kepada warga desa yang lain sehingga tetap ada penerangan yang cukup apabila terjadi pemadaman listrik karena lampu emergency ini dapat menyala 7 hingga 10 jam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline