Lihat ke Halaman Asli

Kapitalisme Manajemen Bisnis Menguasa, Manusia Mencoba Mengglobal

Diperbarui: 1 Juli 2017   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

diariolaeconomia.com

Kapitalisme adalah suatu istilah merujuk pada susatu sistem ekonomi yang mempengarui perkembangan perekonomian.Titik sasaran dari kapitalisme itu adalah orang-orang yang tidak mengerti pergerakan hidup dibidang ekonomi.Mereka hanya bergerak dari satu fase ke fase berikutnya hanya karena tren hidup atau sebuah alur yang patut dilintas tanpa memiliki pandangan lebih jauh.

Koridor hidup di era global menjadi ketakutan bagi mereka bahkan kita pun. Semua bisa mencari uang atau mempertahankan hidup kalau mempunyai pandangan yang lebih jauh dalam mengambil peluang. Ada yang mengejarnya dengan cara dan tujuan yang mempertimbangkan secara matang.Ada yang lebih suka yang instan.Lebih baik mencari jalan pintas yang mana menghalalkan segala cara untuk mencapainya.Rutinitas hidup seperti ini menguasai otak normal manusia.

Manusia mengenal kerasnya hidup adalah karena pengaruh perkembangan disegala bidang kehidupan yang menggelobal.Dan ini memicu munculnya Kapitalisme Bisnis disetiap orang yang berhak mengendali perekonomian suatu daerah atau tempat bahkan mendunia pun.Kapitelisme manajemen bisnis itu sendiri diartikan sebauh sistem perencanaan atau prioritas yang dimiliki seseorang atau pun banyak orang dalam satu wadah baik itu pemerintahan,organisasi atau perusahan dengan tujuan untuk memproduksi sebanyak mungkin kebutuhan manusia yang dibutuhkan dari waktu ke waktu dengan berorientasi pada penumpukan atau pengumpulan modal untuk menguasai seluruh bidang kehidupan manusia.

Diera global ini sangat perihatin akan realitas hidup yang seakan mencekik leher manusia ini.Walaupun kenyataan seperti itu,hal tersebut tidak menghadang manusia untuk bergerak mencari dan menentukan pilihan hidupnya.Semua pekerjaan yang berguna bagi manusia lain dinilai dengan nominal.Saling bersaing dimana-mana dan gaya hidup terus memacu orang untuk menguasai kehidupan.Tidak heran berbagai bentuk produk dan tawaran jasa yang menyebar dimana-mana.

Internet terus menjadi pemantau untuk melihat peluang dan rutinitas hidup orang lain.Sitem komunikasi dan informasi menguasai telinga manusia dengan berbagai versi mengenai suatu berita.Manusia pada bingung mengambil keputusan  dalam menghadapi gaya hidup yang menggelobal ini.Semua bidang kehidupan dipasang kamera yang mengidentifikasi potensi dan pergerakan setiap manusia alias pendeteksi berwajah uang dan materi.

Korelasi antar sesama semakin dinamis setiap waktu .Hari ini baik karena bisa dapat makan.Besok berantem karena tidak dapat makankarena manajemennya salah.Otomatis keadaan dan kesempatan menjadi taruhan untuk menemukan kembali planning atau atau berinovasi lebih matang akan agar semuanya berjalan efisien dan efektif.Semakin bergerak dan terjerumus dalam bentuk hedonimsme dan arogan karena gaya hidup yang tidak menilai penampilan yang sesungguhnya. 

Gaya hidup boleh sama tapi wajah manusia tidak sama.Sementara terjerumus semakin keenakan yang dan akhirnya sadar akan kapitalisme hidup yang menuntut untuk mencari uang sebagai bayaran atas gaya hidup tersebut.Oleh karena itu tidak heran banyak manusia bergerak dari ritual yang rutinitas biasa dianggap berbelit-belit dan menghalangi kebahagian.Namun tidak sadar kalau kebahagian itu bukan dinilai saat ini tetapi diahirat Hidup.

Dan semuanya berujung pada keyakinan yang sebagai patok untuk menentukan segalah bidang kehidupan itu bisa dijalankan dengan kapitalisme ekonomi yang menggelobal.Jangan sampai salah menilainya sebagai kapitalisme bisnis sebuah peluang tetapi lebih baik menilai diri dari perencanaan hidup yang berkapitalisme bisnis tanpa merugikan orang lain dengan berusaha menguasai dunia,karena dunia ini bukan milik kita tetapi milik mereka yang akan datang menemukan dirinya denga yang berkuasa dan regenarasi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline