Lihat ke Halaman Asli

Citibank: Dolar Bisa Naik 6%

Diperbarui: 23 Februari 2017   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Combi Boilers Leeds

Jakarta, 22/02/2017 – Pasar mata uang tetap tanpa arah hingga menjelang akhir Februari dengan hanya tren kecil yang terlihat di jangka pendek. Apa yang menarik perhatian para analis saat ini adalah ketidakmampuan dolar AS untuk meneruskan rally, meskipun belakangan data-data memberi konfirmasi bahwa ekonomi AS sedang berada dalam kesehatan yang baik.

Kondisi tersebut semakin jelas terlihat saat dolar AS belum mampu untuk terus menekan euro dan pound sterling namun pada saat yang sama juga tetap berusaha menjaga kekuatan agar dapat kembali ke atas meskipun tampaknya akan terbatas.

Para pedagang pun membuat proyeksi kerangka waktu jangka pendek lebih kurang sama dengan yang diperkirakan para analis di dealer valuta asing terbesar di dunia, Citibank (Citi).

Citi mengutip sikap Federal Reserve AS yang cukup hawkish dan dolar AS yang sebelumnya diborong secara berlebihan (overbought) oleh para investor sebagai alasan bagi potensi kinerja mata uang AS yang lebih baik di masa depan.

“USD mungkin [akan terus] berkonsolidasi dalam jangka pendek,” ujar Citi dalam sebuah catatan kepada kliennya pada Senin, 20 Februari 2017.

Namun, menurut para analis Citi, dalam jangka menengah dan panjang, dengan peningkatan suku bunga oleh Fed dan kebijakan fiskal administrasi Trump, dolar AS terdukung untuk naik.

Dua alasan mengapa para analis tersebut berpandangan bullish terhadap dolar AS: 

  1. Meningkatnya pengeluaran fiskal: Trump menjanjikan peningkatan belanja fiskal dan infrastruktur serta pemotongan pajak, yang seluruhnya dapat mendukung AS dan ekonomi global. Langkah-langah tersebut mungkin membuat Fed harus mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat, yang akhirnya dapat mendukung dolar AS.
  2. Arus masuk dana ke AS: perusahaan-perusahaan AS memiliki sekitar $1,2 triliun di luar negeri. Jika Trump memotong pajak perusahaan, arus masuk dana kembali ke AS dapat mendukung dolar AS.

Para analis Citi memperkirakan dolar AS berpeluang upside (ke arah atas/menguat) sebesar 6% terhadap mata uang utama lainnya untuk 6-12 bulan mendatang.

Ditambah lagi dengan meningkatnya risiko politik di Eropa, dolar AS berpeluang untuk terus menguat dalam jangka menengah dan panjang. Citi juga mengatakan bahwa EUR dapat semakin rusak (merosot). EURUSD dapat jatuh ke 0,98 untuk 6-12 bulan mendatang.

“The Fed mungkin menaikkan suku bunga dua kali tahun ini sementara kebijakan moneter ECB mungkin relatif akomodatif. Selain itu, jajak pendapat terbaru menunjukkan 65% dari rakyat Perancis ingin Fillon keluar dari pemilihan presiden. Peningkatan risiko politik di Perancis dan Eropa dapat merusak EUR, “kata Citi.

Sementara itu, GBP dapat terpuruk karena defisit yang besar pada neraca fiskal dan neraca berjalan UK juga karena Bank of England mungkin tidak akan menaikkan suku bunga sampai akhir 2019.

“GBPUSD bisa turun menjadi 1,15 untuk 6-12 bulan mendatang,” pungkas Citi.

Sumber berita: ForexSignal88, Pound Sterling Live, Citibank




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline