Lihat ke Halaman Asli

Sekilas Forex: Dolar AS Bersinar, Namun Apakah Krisis Telah Berakhir?

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 17/03/2013.USD saat ini sedang menikmati masa-masa kenaikan yang masih terus terjadi dari bulan Pebruari 2013 lalu.Indeks dolar AS sejak awal Pebruari 2013 sempat membukukan angka terendah pada 79.130 dan setelah lima pekan rally keatas Indeks dolar AS mencapai level tertinggi pada angka 83.160.Seiring dengan itu, Dow Jones dan S&P 500 pun mencapai angka tertinggi sejak pasar memilih untuk mengesampingkan efek bencana “Sequester” pada bulan lalu.Keadaan ini pun memberikan tekanan sendiri kepada komoditas termasuk logam mulia serta mata uang utama dunia lainnya seperti euro, poundsterling, dolar australia dan yen.Namun apakah ini berarti ancaman krisis sudah berakhir?Sepertinya tidak akan semudah itu untuk melewati krisis sedalam yang dialami Amerika Serikat.Ancaman-ancaman ekonomi terus menghantui dan tingkat pengangguran pun biarpun sudah lumayan mengalami perbaikan namun masih juga belum mencapai target.Jumat kemarin Indeks dolar AS dipaksa turun untuk pertama kalinya setelah 5 pekan setelah adanya ancaman inflasi yang kian tinggi sehingga memberika nafas segar bagi mata uang utama dunia yang lain termasuk logam mulia.

Setelah bencana “Sequester” dimana telah terjadi pemotongan anggaran sebesar $85 miliar yang aktif maret kemarin setelah para politisi gagal mencapai kesepakatan, pemotongan anggaran tersebut juga memaksa Amerika Serikat untuk memotong anggaran sebesar $1.2 triliun pada 10 tahun berikutnya.Biarpun sampai saat ini pengaruh “Sequester” masih belum terasa, akan ada ancaman baru yang hadir ditengah perekonomian Amerika Serikat.

Ancaman berikutnya adalah yang dinamakan Continuing Resoution (CR).CR adalah sebuah peraturan yang memperbolehkan program-program federal untuk beroperasi pada tingkat pendanaan saat ini pada awal tahun fiskal yang baru.Ini penting untuk diajukan kepada dua kubu pemerintahan AS dan disetujui menjadi sebuah perarturan baru oleh Presiden Obama.Kesepakatan harus dapat dicapai pada bulan Juli atau Agustus 2013 ketika batas pinjaman harus dinaikan.Namun seperti sebelum-sebelumnya sebuah kesepakatan berarti kedua kubu harus kembali “berperang” karena setiap pihak punya kepentingan masing-masing.Presiden Obama masih terdengar pesimis bahwa kesepakatan akan dapat dicapai mengenai budget defisit ini.Jika ini kembali gagal mendapat kesepakatan maka ancaman fiskal ini dapat kembali membawa krisis dan momentum negatif kepada perekonomian AS serta Dolar AS.

Sementara itu, pekan depan akan dipenuhi dengan data-data ekonomi penting yang juga datang dari Amerika Serikat.Rapat FOMC serta pengumuman tingkat suku bunga akan menjadi penentu jalannya pergerakan mata uang dunia serta logam mulia.Data-data ekonomi selengkapnya dapat disimak dibawah ini.

Data ekonomi pekan depan:

Market Eropa:

-Data Current Account

-Jerman ZEW Economic Sentiment.

-Euro ZEW Economic Sentiment.

-Data PPI Jerman.

-10-yr Bond Auction Jerman.

-Flash Manufacturing PMI Perancis.

-Flash Services PMI Perancis.

-Flash Manufacturing PMI Jerman.

-Flash Services PMI Jerman.

-Flash Manufacturing PMI Euro.

-Flash Services PMI Euro.

-Jerman Ifo Business Climate.

Market Amerika Serikat:

-Data Mortgage Delinguencies.

-Data Building Permits.

-Housing Starts.

-FOMC Meeting Minutes.

-FOMC Economic Projections.

-Federal Funds Rate.

-Data Klaim Pengangguran.

-Data Flash Manufacturing PMI.

-Data Existing Home Sales.

-Data Philly FED Manufacturing Index.

-Data Crude Oil Inventories.

Market Australia:

-Data New Motor Vehicles.

-Monetary Policy Meeting Minutes.

-CB Leading Index m/m.

-Pidato Asisten Gubernur RBA Debelle.

-Pidato Deputi Gubernur RBA Lowe.

-Pidato Asisten Gubernur RBA Edey.

-

Market Inggris:

-Data CPI y/y.

-Data PPI Input m/m.

-Data RPI y/y.

-BOE Inflation Letter.

-Data Claimant Count Change.

-MPC Meeting Minutes.

-Unemployment Rate.

-Annual Budget Release.

-Data Retail Sales m/m.

-Public Sector Net Borrowing.

-CBI Industrial Order Expectations.

EURUSD

Setelah 5 pekan mengalami penurunan, pekan lalu EURUSD mulai menunjukan tanda-tanda pemulihan dengan membukukan kenaikan sebesar 195 poin.EURUSD dibuka melemah pada awal perdagangan pekan lalu membukukan level terendah pada harga 1.2910 namun ditutup pada hari Jumat lalu dengan mencapai harga tertinggi pada angka 1.3105.Euro sempat tertekan akibat data industrial production yang kian melemah yang sebelumnya 0.9% menjadi -0.4%.Namun demkian harapan lain muncul dengan data-data ekonomi lainnya yang bergerak stabil seperti data CPI dan Core CPI yang mencapai target.Harapan lain muncul dari disetujuinya bailout bagi Siprus pada pertemuan pimpinan Eropa pekan lalu seiring dengan membaiknya politik di Italia yang membawa nafas segar bagi EURUSD untuk naik.

Posisi kami pada EURUSD adalah Netral.Secara sekilasEURUSD memberikan harapan akan mulai naik dengan adanya candestick bullish pada pekan lalu, namun demikian beberapa level resistance penting akan menjadi tantangan sendiri bagi EURUSD.Saat ini resistance terdekat ada pada 1.3100 yang masih gagal ditembus pekan lalu.Jika level ini dapat ditembus maka resistance berikut jatuh pada kisaran 1.3125 – 1.3135 dan kemudian akan ada kembali pada kisaran 1.3175 – 1.3180.Level-level resistance ini diyakini akan cukup kuat untuk menahan laju kenaikan EURUSD untuk pekan depan dimana EURUSD harus menembus batas-batas tersebut secara konsisten untuk menghasilkan trend bullish berikutnya.Jika masih gagal maka kenaikan pekan lalu adalah sebuah koreksi semata dan bearish akan kembali menguasai pergerakan EURUSD untuk pekan depan.Dibutuhkan fundamental yang signifikan untuk menggerakan EURUSD mengingat ancaman terhadap tingginya dolar euro tidak dinginkan oleh para pejabat tinggi Eropa karena akan menghambat performa ekspor.

XAUUSD

Performa emas cukup menggeliat dengan mencapai kenaikan dari level terendahnya pada harga 1575.45 dan ditutup hari Jumat lalu dengan level tertinggi pada harga 1599.05.Kenaikan sebesar $23.60 ini tidak lain adalah karena data Inflasi Amerika Serikat yang cenderung naik sehingga membuka peluang untuk emas menjadi salah satu instrumen investasi pada saat inflasi tinggi.

Posisi kami bagi XAUUSD untuk pekan depan adalah Netral.Kami masih melihat kemungkinan untuk XAUUSD bergerak secara sideway biarpun momentum untuk saat ini sedang bullish khususnya karena indeks dolar AS yang masih tinggi dan mengalami kenaikan beberapa pekan belakangan ini.Resistance psikologis 1600.00 masih memegang peranan bagi pergerakan pekan depan.Pekan lalu resistance 1600.00 ini masih gagal ditembus dan XAUUSD harus melakukan closing turun pada harga 1591.80.Penting untuk XAUUSD bergerak konsisten diatas 1600.00.Jika berhasil bergerak diatas level tersebut maka emas akan kembali ditahan pada harga 1615.00 dan setelahnya 1620.00.Level-level resistance ini penting untuk disimak karena dapat menentukan peluang reversal jika secara konsisten dapat dilalui.Tetapi jika gagal, maka XAUUSD akan kembali turun seiring dengan teknikal secara harian.

GBPUSD

GBPUSD pekan lalu berhasil membukukan performa positif dengan kenaikan sebesar 344 poin yang sebelumnya mencapai tingkat low pada harga 1.4831 berhasil naik sampai ke level tertinggi pada harga 1.5175.Koreksi yang cukup signifikan ini terjadi setelh gubernur Bank of England, Mervyn King menegaskan bahwa saat ini bank sentral tidak lagi berusaha menurunkan nilai poundsterling karena saat ini King menilai bahwa poundtsterling sudah mencapai tingkat yang seharusnya sesuai dengan kondisi perekonomian Inggris.Pidato ini berhasil mengangkat pound terhadap dolar AS dan memberikan momentum bullish berdasarkan harapan akan adanya perbaikan ekonomi.

Posisi kami bagi GBPUSD adalah Netral.Setelah bearish sekian lamanya, King saat ini sedang berusaha menghentikan penurunan pound karena akan mempengaruhi inflasi impor.Satu dari dua hal dapat terjadi.Satu: para investor dan trader dapat meyakini bahwa GBPUSD sudah mencapai bottom (harga terendah) sehingga akan mulai terjadi reversal bullish karena kenaikan demand terhadap pound.Opsi kedua: investor dan trader masih melihat bahwa krisis ini ternyata masih jauh dari selesai dan menilai pounsterling lebih rendah lagi sehingga akan membawa GBPUSD terus kebawah.Katalis yang mungkin terjadi ada pada tanggal 20 Maret dimana akan ada keputusan dukungan mengenai berlanjutnya program Quantitative Easing berikutnya.Level resistance penting akan ada pada harga psikologis di 1.5200 dimana pergerakan konsisten diatas ini akan membawa pound kembali bullish menuju harga 15375.Namun jika gagal, maka GBPUSD akan kembali bearish seiring dengan teknikal secara harian dan akan kembali memicu sell on rally

AUDUSD

AUDUSD bergerak dengan performa yang sangat baik 2 pekan belakangan ini mengingat dua pekan lalu harga AUDUSD mencapai terendah pada harga 1.0114 dimana sudah mendekati parity dengan dolar AS.Namun pekan lalu AUDUSD berhasil meroket setelah berangkat dari level low mingguan pada harga 1.0202 dan mencapai harga tertinggi pada angka 1.0412.Kenaikan 210 poin inimerupakan akibat dari tingginya jumlah pekerjaan di Australia sejak 13 tahun lalu yang memberikan harapan bahwa tidak akan ada pemangkasan suku bunga dari Reserve Bank of Australia.

Posisi kami bagi AUDUSD adalah Bullish.Secara teknikal AUDUSD berhasil membentuk momentum bullish dengan menembus tiga tingkat resistance sekaligus pada pekan lalu namun tetap waspada akan koreksi setelah kenaikan yang signifikan.AUDUSD berpotensi untuk kembali menuju tingkat resistance terdekat yang ada pada kisaran harga 1.0455 – 1.0460 yang ada pada 1 bulan lalu.Dan jika berhasil menembus keatas maka AUDUSD akan mencoba level resistance pada harga 1.0490 – 1.0500.Namun demikian tetap berhati-hati akan kemungkinan pemangkasan suku bunga dari RBA karena ini akan sangat mengecewakan para investor dan memicu momentum bearish kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline