Lihat ke Halaman Asli

Jurez

UIN SSC

"Mental Health Matters" Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Gen Z di Dunia Digital

Diperbarui: 1 Oktober 2024   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kesehatan mental kini menjadi topik yang semakin disoroti dan diperhatikan, terutama di kalangan Generasi Z atau yang sering disebut Gen Z. Generasi ini tumbuh di tengah perkembangan pesat teknologi dan dunia digital, di mana segala aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga interaksi sosial, sangat dipengaruhi oleh kemajuan internet dan media sosial. Kehidupan digital membawa berbagai manfaat yang tak terhitung jumlahnya. Gen Z memiliki akses yang jauh lebih mudah terhadap informasi dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka dapat memperoleh pengetahuan baru dengan cepat, membuka peluang karier yang lebih fleksibel melalui platform online, hingga membangun jejaring sosial dengan orang-orang di seluruh dunia tanpa hambatan geografis.
Namun, di balik kemudahan dan aksesibilitas tersebut, kehidupan digital juga membawa tantangan yang sangat besar, terutama dalam hal kesehatan mental. Manfaat yang ditawarkan oleh teknologi modern sering kali diiringi oleh tekanan yang dapat memengaruhi kesejahteraan emosional dan psikologis. Banyak dari anggota Gen Z yang merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna di media sosial, di mana standar kesuksesan, kecantikan, dan kehidupan ideal sering kali tampak tidak realistis. Gambar-gambar dan cerita yang mereka lihat di media sosial, meskipun mungkin hanya menggambarkan momen-momen terbaik dari kehidupan seseorang, menciptakan ilusi bahwa semua orang di sekitar mereka hidup dengan sempurna dan tanpa cela. Hal ini menimbulkan kecenderungan untuk terus-menerus membandingkan diri sendiri dengan orang lain, yang pada gilirannya memicu perasaan tidak cukup baik, rendah diri, bahkan depresi.
Selain itu, kehidupan digital yang serba cepat juga menuntut Gen Z untuk selalu 'on' dan berkompetisi di berbagai aspek, baik itu dalam dunia pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan sosial. Mereka sering merasa harus selalu up-to-date dengan tren terbaru, terlibat dalam percakapan yang sedang viral, serta menunjukkan eksistensi di platform digital. Tekanan ini kerap menyebabkan kelelahan mental karena mereka terus-menerus terpapar informasi yang tidak selalu relevan atau bahkan tidak sehat. Hal ini bisa berupa berita negatif, kritik yang tak berujung di media sosial, atau ekspektasi tinggi dari lingkungan digital yang menuntut kesempurnaan. Dalam jangka panjang, paparan ini dapat menyebabkan burnout, kecemasan, dan berbagai gangguan mental lainnya.
Maka dari itu, menjaga kesehatan mental di kalangan Gen Z menjadi semakin krusial di era digital yang tidak pernah tidur ini. Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental perlu ditanamkan sejak dini, agar generasi ini mampu menghadapi tekanan yang datang dari lingkungan digital tanpa merasa kewalahan. Bukan hanya tentang menghindari aspek negatif dari dunia digital, tetapi juga tentang bagaimana memanfaatkan teknologi dengan bijak untuk mendukung kesejahteraan mental mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menetapkan batasan yang sehat dalam penggunaan media sosial, seperti membatasi waktu yang dihabiskan untuk scrolling tanpa tujuan atau melakukan 'detoks digital' secara berkala untuk meredakan ketegangan.
Pada akhirnya, kunci untuk menjaga kesehatan mental di dunia digital bagi Gen Z terletak pada keseimbangan. Gen Z perlu belajar bagaimana mengelola waktu mereka dengan baik di dunia maya, sekaligus tetap memberikan ruang bagi interaksi sosial di dunia nyata. Membentuk kebiasaan self-care yang konsisten juga menjadi langkah penting, baik itu dengan meluangkan waktu untuk berolahraga, tidur yang cukup, atau sekadar beristirahat dari layar. Semua ini akan membantu mereka menjaga kesehatan mental yang lebih baik di tengah arus informasi yang tidak pernah berhenti mengalir. Peran teknologi dalam kesehatan mental Gen Z tidak sepenuhnya negatif. Ada banyak aplikasi dan platform online yang menyediakan dukungan kesehatan mental, seperti aplikasi meditasi, konseling online, hingga komunitas dukungan virtual.
Akses ke terapi dan informasi kesehatan mental menjadi lebih mudah dan terjangkau berkat teknologi. Meski demikian, penting bagi Gen Z untuk menggunakan teknologi ini dengan bijak, membatasi waktu layar, dan memastikan mereka juga terlibat dalam interaksi sosial dunia nyata yang dapat membantu menyeimbangkan kebutuhan emosional dan mental mereka.Menjaga kesehatan mental bukan hanya tentang menghindari dampak negatif dari dunia digital, tetapi juga melibatkan self-care yang konsisten. Self-care untuk kesehatan mental bisa berupa hal sederhana, seperti tidur yang cukup, berolahraga, meditasi, atau sekadar meluangkan waktu untuk diri sendiri tanpa gangguan digital. Membuat jadwal harian yang seimbang antara aktivitas online dan offline juga dapat membantu menjaga keseimbangan mental. Gen Z perlu belajar bagaimana menetapkan batasan yang sehat dengan teknologi dan media sosial, seperti melakukan digital detox atau membatasi waktu mereka di platform tertentu.
Kesimpulannya, menjaga kesehatan mental di era digital merupakan tantangan yang unik bagi Gen Z. Generasi ini tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang pesat, yang membuat mereka memiliki akses terhadap informasi dan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya. Di satu sisi, dunia digital membuka banyak pintu untuk eksplorasi, inovasi, dan konektivitas yang tak terbatas. Namun, di sisi lain, kehidupan yang sangat bergantung pada teknologi ini juga membawa risiko terhadap kesehatan mental mereka. Tekanan untuk selalu terhubung, selalu terlibat, dan selalu tampak 'sempurna' di mata dunia maya bisa menjadi beban yang berat, terutama bagi individu muda yang masih mencari jati diri.Selanjutnya, mengembangkan kebiasaan self-care atau perawatan diri yang konsisten adalah kunci dalam menjaga kesehatan mental. Self-care tidak selalu berarti melakukan hal-hal besar atau mewah, tetapi bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti menjaga pola tidur yang baik, makan makanan bergizi, berolahraga secara rutin, serta meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan atau menenangkan.
Selain itu, penting bagi Gen Z untuk memahami batasan dalam penggunaan teknologi. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar, baik itu untuk bekerja, belajar, atau bersosialisasi secara online, dapat menyebabkan kelelahan mental. Maka, mengatur waktu untuk beristirahat dari dunia digital, yang dikenal sebagai digital detox, sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline.Mental health matter kesehatan mental sangat penting, dan semakin kita peduli terhadapnya, semakin besar peluang kita untuk hidup dengan lebih seimbang, bahagia, dan produktif. Gen Z, sebagai generasi yang tumbuh di era digital, memiliki tantangan yang unik dalam hal menjaga kesehatan mental mereka. Namun, dengan perhatian dan upaya yang tepat, mereka memiliki potensi untuk menjadi individu yang sehat secara mental, emosional, dan sosial. Dengan mendukung dan memperkuat kesehatan mental mereka, kita tidak hanya membantu mereka dalam menghadapi tantangan dunia digital, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin masa depan yang tangguh, kreatif, dan bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline