Fresh Food vs Frozen Food ?
Sebenarnya sehat mana ya antara kedua pilihan tersebut ?
Jadi ceritanya begini, pada tanggal 29 Januari 2016, saya mengikuti seminar yang berjudul "Penetrasi Pasar Singapura 2016". Tujuan seminar tersebut adalah mengajak UKM yang ada di jatim untuk join dalam Jatim Mart, sebuah program yang mengajak para UKM untuk mengekspor produk Indonesia agar dapat terdistribusi ke seluruh dunia.
Pada saat tiba saatnya untuk Question & Answer, saya memberanikan diri untuk bertanya kepada fasilitator yang bernama Rudy Fang, Chief Marketing Officer dari Southeast Asia Business Centre (SBC). "Pak Rudy, bagaimana menurut bapak prospek Frozen Dimsum dan Frozen Pao?". Menurut Pak Rudy sekarang masyarakat Singapura dan sekitarnya sudah mempunyai budaya untuk mengkonsumsi Frozen Food, menurut mereka Frozen Food lebih higienis daripada Fresh Food yang dipajang berjam-jam. "Saya suka jika produk Frozen Food diikutkan dalam program Jatim Mart."
Sebuah jawaban yang membuat saya berpikir kok bisa ya masyarakat Singapura mempunyai pikiran bahwa Frozen Food lebih sehat? Pulang rumah saya merenung, tiba-tiba mendapat pencerahan dalam pikiran saya. Oh betul juga ya, Frozen Food setelah diproduksi akan langsung masuk mesin pendingin sehingga tidak terkontaminasi dengan bakteri di udara bebas, beda halnya dengan Fresh Food (Daging sapi, ayam, dan ikan) yang dipajang berjam-jam di udara bebas, memangnya tidak ada bakteri? Memangnya tidak ada orang yang (Maaf) mempunyai penyakit dan pegang pegang daging terus tidak beli sedangkan kita sebagai pembeli lainnya tidak tahu bahwa daging tersebut sudah terkontaminasi?
Saya sangat paham sekali jika semua beralih ke Frozen Food, maka roda ekonomi di pasar tradisional akan menurun jika tren Frozen Food sudah dimulai namun pedagang tidak ada kemauan untuk mengikuti tren tersebut.
Seperti yang dilansir dari dailymail.co.uk, sayuran beku yang tersedia di supermarket langsung diletakkan pada lemari pendingin. Sehingga buah dan sayur ini akan tetap segar dan renyah. Sebaliknya, jika berbelanja pada tukang sayur yang berputar di kompleks rumah atau di pasar tradisional, tidak menutup kemungkinan mereka menyemprotkan bahan-bahan kimia. Memang tidak semua penjual sayur seperti itu. Tetapi beberapa orang melakukan itu supaya sayur dan buah yang mereka jual tetap terlihat segar.
[caption caption="Sumber : Vemale.com"][/caption]
Buah dan sayuran yang segera diletakkan pada lemari pembeku segera setelah panen, akan mempertahankan tingkat vitamin dan anti-oksidan sampai Anda mengonsumsinya. Dua tim dari Leather Food Research dari Universitas Chester melakukan tes nutrisi pada makanan yang diletakkan di kulkas selama 3 hari dan makanan yang langsung dibekukan. Ternyata hasilnya cukup mencengangkan Ladies! Nutrisi yang terkandung pada buah yang dibekukan mempunyai kadar yang sama dengan buah dan sayur segar yang langsung dimakan.
Profesor Graham Bonwick dari Universitas Chester menegaskan, "Tidak seperti makanan beku, makanan segar jika langsung diolah pun akan mengandung nutrisi yang besar. Penyimpanan pada lemari pendingin dengan dingin rata-rata akan mengurangi kadar nutrisinya."