Lihat ke Halaman Asli

Hak Berbicara Bagian dari Demokrasi

Diperbarui: 25 Mei 2022   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belakangan ini begitu banyak berita yang menghebohkan publik,karena kebebasan berbicara mulai menjadi topik terunggul dalam ranah hiburan,politik, dan sosial media kita, setiap ada masalah terutama dalam segi kepemerintahan dan hal ini telah menjadi bagian dari perdebatan di acara-acara Tv.

Dengan Adanya Demokrasi ini salah satunya kebebasan berbicara orang-orang tidak lagi canggung dalam manyampaikan aspirasinya terhadap pemerintahan. Namun hal tersebut tidak lagi di pungkiri dan mencari tau kebenaran-kebenaran yang ada sehingga banyak yang ikut-ikutan dalam berbicara tanpa alasan yang jelas. Bukannya mempermasalahkan ataupun tidak setuju menegenai kebebasan berpendapat atau berbicara,kita tentunya ingat mengenai pribahasa “Mulutmu Adalah Harimaumu”.

Dalam pribahasa tersebut telinga kita sangat akrab,namun sering kali kebebasan berbicara disalah artikan oleh banyak lapisan masyarakat. Bahkan yang sudah berpendidikan pun tidak luput dari salah tangkap tehadap kebebasan berbicara.

Bisa di ambil contoh dengan apa yang terjadi pada mahasiswa turun menyampaikan aspirasinya,tentunya kita tau apa yang terjadi selanjutnya, terjadi baku hantam antara mahasiswa dan polisi yang sedang mengalawal demokrasi,terjadi kerusakan fasilitas jalan umum, melakukan pembakaran ban di jalanan,dan lain sebagainya. Dengan kejadian seperti ini beberapa dalam penerapannya malah melukai tubuh dari kebebasan berpendapat atau berbicara.

Dampak Demokrasi kebebasan Berbicara

Kebebasan berbicara dengan tidak memperhatikan yang disampaikan benar atau tidaknya, sesuai dengan kenyataan tanpa di sertai dengan bukti-bukti yang ada,dapat menimbulkan rasa iri dan dengki hati sehingga di katakan bahwa ini adalah Demokrasi.

Menyampaikan sebuah keluhan,saran ataupun aspirasi dari masyarakat tidaklah dengan kata-kata yang menyinggu supaya didengar. Mengkritik kebijakan- kebijan yang ada bukan dengan menjatuhkan namun dalam hal ini kritik yang membangun.

Kebebasana berbicara adalah salah satu upaya pemenuhan hak asasi manusia,jadi agar kebebasan berbicara tidak menimbulkan konflik, masyarakat di tuntut untuk pandai dalam mengutarakan maksud dengan baik dan benar,tidak mengandung sara dan juga mentaati aturan yang berlaku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline