Lihat ke Halaman Asli

Warga Saritem Minta Tempat Prostitusi Lain ditutup

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

143261532776975093

Warga saritem menuntut aparat kepolisan untuk bertindak tegas terhadap tempat hiburan lain di Kota Bandung yang dinilai melakukan bisnis prostisusi terselubung. Tuntutan disampaikan setelah aparat kepolisian melakukan penutupan dan menyegel lokalisasi terbesar di Kota Bandung tersebut.

Pelacuran atau prostitusi adalah penjualan jasa seksual, seperti seks oral atau hubungan seks, untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK).


Dengan ditutupnya lokalisasi Saritem, beberapa warga pun mengaku terkena imbas. Pasalnya, lokasi tersebut menjadi tempat bagi mencari nafkah dan keuntungan ikut terhenti. Mereka pun berjanji tidak akan mengulang usaha tersebut dengan menandatangani perjanjian tertulis dengan pihak Kepolisian dengan tidak menjalankan lagi usaha prostitusi di kawasan tersebut.

“Yang namanya izin prostitusi itu gak ada,” tegas Kapolsek Andir Kapolsek Andir Kompol Benny Bathara, Selasa (25/5/2015).

Setelah adanya perjanjian antara Polsek dan masyarakat Andir, pihak kepolisian pun tak lantas melepas begitu saja tanpa pengawasan. Jajaran Polsek dan Polrestabes Bandung, tetap menempatkan petugas baik secara terbuka ataupun tertutup.

“Keluhan dari mereka kita terima, kita tetap merazia tempat hiburan lainnya. Mereka belum mengetahui secara langsung jika yang lainnya pun sudah di razia,” terangnya.

Masyarakat Andir menuding, jika hingga saat ini, beberapa tempat pun masih dipergunakan sebagai tempat prostitusi dan masih nyaman beroperasi tanpa ada tindakan tegas dari kepolisian. Seperti di tempat-tempat spa dan karaoke di sekitar kawasan tersebut.

“Tetap kita monitoring (Saritem),” pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline