Lihat ke Halaman Asli

Puisi Tukang Ojek

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

puisi tukang ojek

[caption id="" align="alignnone" width="404" caption="puisi tukang ojek"][/caption] Pendapatan yang tak pasti Membuat jenuh dan resah sang istri Bagaimana mungkin tiap hari bisa masak nasi Kadang dapat penumpang cuman satu orang sehari Itupun sudah ditawarin diskon ala Matahari Makan kadang cuman singkong, jagung, atau kalo lagi beruntung dapet indomi Mungkin sudah saatnya aku ganti profesi Aku seorang tukang ojek Biar kata Cinta Laura kerjaanku becek Tetap saja ini kerjaan halal dan sesuai pesan mendiang kakek Lumayan lah ketimbang harus jualan tempe bongkrek Ataupun harus beternak tokek Yang pasti dari profesi ini tentu saja ada Rebutan penumpang jadi salah satunya Apalagi kalau ada bis luar kota dan bis bandara Kejar-kejaran antara tukang ojek sudah jadi hal biasa Ada yang make motor sendiri ada yang make motor sewaan Ada yang minjem sodara ada yang minjem tetangga kiri-kanan Ada yang minjem mertua ada yang minjem selingkuhan Yang penting motornya gak ngadat dan bisa jalan Kalau lagi sepi kita ngumpul di pangkalan Main remi, capsa, catur dan kadang tebak-tebakan Ngobrol politik, negara, masalah sosial dan kebudayaan Kadang ikut demo kalau ada nasi bungkus sebagai persembahan Apalagi ada trayek baru angkutan umum yang menganggu pendapatan Satu daerah punya Paguyuban Meski hal tersebut tidak mengurangi tingkat persaingan Tetapi itu jadi wadah persatuan Menaungi segala keluh kesah dan permasalahan Walau kadang agak berat juga bayar iuran Kadang ada tukang ojek dari daerah lain datang kesini cari setoran Diingetin baik-baik untuk pergi malah cari tantangan Terpaksa panggil teman-teman se perkumpulan Akhirnya perkelahian jadi terhindarkan Paling enak kalau sudah punya banyak langganan Nomer handphone beredar di kawasan Tiap jam ada yang mencari untuk diantar ke tujuan Mulai dari ibu-ibu rumah tangga, karyawan pabrik, sampai anak-anak sekolahan Ada yang bayarnya besok, ada yang sekarang Ada yang bayarnya lebih, ada yang bayarnya kurang Ada yang kabur tanpa sungkan, ada juga yang pura-pura pipis terus tiba-tiba hilang ... Sumber: Foentry.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline