Lihat ke Halaman Asli

I Dare You to Stop Biopiracy!

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1366937942607996852

"Biarkan kekayaan alam kita tetap tersimpan di perut bumi, sampai para insinyur-insinyur kita dapat mengolahnya sendiri" - Ir. Soekarno

Indonesia masih dijajah.  Bukan penjajahan fisik melainkan penjajahan intelektualitas. Biopiracy, istilah yang menjelaskan masalah pencurian materi genetik yang disalahgunakan keberadaannya untuk dikomersialisasikan dan sifatnya hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Indonesia merupakan negara berkembang sekaligus merupakan Center of Biodiversity sehingga posisinya sangat strategis untuk kemudian diinfiltrasi dan diobrak-abrik kekayaan hayatinya. Sekarang ini sedang marak-maraknya peneliti asing baik government maupun non-government datang ke Indonesia dengan berbagai macam kedok, diantaranya dengan membangun kerjasama penelitian. Tidak hanya itu mereka juga masuk dengan cara berpura-pura menjadi turis. Dengan topeng tersebut para peneliti asing mengambil kekayaan hayati di Indonesia untuk kemudian diteliti. Faktanya, setiap penelitian bioteknologi  akan berujung pada kata “komersialisasi”. Setelah dilakukan penelitian maka hasilnya diolah lebih lanjut hingga tahap pembuatan suatu produk yang bernilai jual tinggi yang kemudian diperjualbelikan bebas di hampir seluruh negara di dunia. It means, kita, INDONESIA harus membayar  atas produk yang sebenarnya bersumber pada apa yang kita miliki. Bahkan dalam kasus vaksin virus flu burung kita harus membayar mahal  untuk memperoleh vaksin tersebut, padahal bahan genetik yang digunakan dalam pembuatan vaksin tersebut berasal dari Indonesia.  Sadar  atau tidak Indonesia lebih condong pada pola konsumtif, sehingga masalah ini menjadi hal yang semakin ironis dan complicated.

BIOPIRACY isn’t about BIOLOGY

it’s about INDONESIA!

Cakupan kajian mengenai biopiracy sangatlah luas. Dari segi biologi saja, kajiannya mungkin bisa dibilang sampai tidak berujung. Pada dasarnya biopiracy ini bersangkutan dengan berbagai disiplin ilmu seperti HI, ekonomi, politik, hukum, dan yang paling penting adalah masalah kedaulatan. KEDAULATAN INDONESIA!

Secara garis besar apabila kasus ini dibiarkan berkembang, maka kesetabilan Indonesia di berbagai sektor di masa depan akan terganggu. Perlu kesinergisan dari berbagai pihak agar penjajahan ini bisa dikendalikan dan Indonesia tidak kecolongan lagi.

Pemerintah sudah sepantasnya memberi kesempatan lebih kepada peneliti Indonesia untuk berkembang dengan cara mempermudah akses dan memberi sokongan dana unuk melakukan penelitian khususnya penelitian biodiversitas, mengingat ketika upaya penjagaan berupa Protokol Nagoya atau aturan-aturan lain disahkan, maka sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu spesies apa yang hendak kita proteksi. Selain itu perlu adanya kesadaran dari semua lapisan masyarakat bahwasanya Indonesia  sangat kaya dan kita sebagai warga Indonesia yang peduli harus mau tahu dan mau turut serta aktif dalam menjaga apa yang kita miliki. It’s a big deal, kita sebagai mahasiswa seharusnya terpanggil untuk  mendidik lingkungan di sekitar kita, menumbuhkan kecintaan dan rasa kepemilikan terhadap Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa culture yang ada di Indonesia masih sangat kental, masyarakatnya tidak concern dalam masalah lain, salah satunya masalah penjagaan  kekayaan materi  genetik Indonesia. Masyarakat begitu ramah dan tidak pernah enggan untuk saling membantu bahkan termasuk membantu proses pengambilan sampel untuk pihak asing. Faktor ketidaktahuan bisa disebut sebagai faktor utama terjadinya biopiracy. Maka dari itu ruang diskusi harus senantiasa dibangun baik di kalangan akademisi maupun di kalangan masyarakat umum. Kajian dari berbagai disiplin ilmu harus digalakkan karena rasa kepemilikan yang dipadukan dengan pengetahuan akan menjadi kolaborasi sempurna untuk mencegah terjadinya biopiracy #StopBiopiracy #SaveOurGeneticMaterials Let's Care About INDONESIA, Let's Stop Biopiracy!

Best regards, Chandra Pradhitaningrum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline