Tindihan bagi sebagian besar orang selalu identik dengan gangguan makhluk halus. Jika ditinjau dari segi medis ternyata tidur ini mempengaruhi tidur REM dan memori seseorang.
Apnea ialah nama medis dari gangguan tidur seperti ini, apnea ialah suatu kondisi kronis dimana pernafasan seseorang seringkali berhenti karena tenggorokan mereka tertutup sehingga menghalangi jalannya udara dari mulai tertidur, jeda ini dapat berlangsung beberapa detik sampai menit, bahkan bisa melebihi 30kali dalam sejumlah kasus yang parah. Jenis yang paling mum adalah apnea obstruktif, yang terjadi ketika otot-otot tenggorokan rileks. Orang-orang dengan kondisi sperti ini, mempunyai kualitas tidur yang sangat buruk, dan mereka sering mengantuk yang teramat sangat diwaktu siang hari.
Penelitian yang dioublikasikan dalam dalam Journal of Clinical Sleep Medicine, menunjukkan bahwa orang dengan tidur dengan gangguan apnea memiliki puncak penyarapan oksigen yang rendah selama aktivita-aktivias aerobik berlangsung, daripada mereka yang tidak menderita gangguan tidur.
Meskipun orang-orang yang menderita gangguan apnea cenderung untuk menjadi lebih gemuk, para peneliti menemukan bahwa pasien apnea cenderung untuk menjadi lebih gemuk, para peneliti menemukan bahwa pasien apnea telah mengurangi kahsiat-khasiat dari kegiatan aerobik itu sendiri dibandingkan dengan orang yang memiliki masa tubuh yang sama.
Penelitian yang melibatkan 600 orang dewasa, mulai dari usia 30 hingga 70 tahun dan telah menjalani tes tidur dari 1988 – 1994, dengan terus mengambil bagia dengan peserta baru dari 2007 hingga 2010. Selama penelitian berlangsung peserta dianggap memiliki masalah tidur dari yang paling ringan hingga berat yaitu memiliki kesulitan bernafas 15 kali atau lebih per satu jam saat tidur.
Selain menjadi sangat lelah, seseorang dengan gangguan apnea dapat mengembangkan masalah kesehatan lain seperti jantung dan yang lain, jika tidak diobati obati secara serius, bahkan hingga bisa meningkatkan kecelakaan mengemudi. .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H