Lihat ke Halaman Asli

Firmansyah

#TeacherBlogger

Menjawab Kebutuhan Era Digital Bersama Bank Ganesha, Serunya #HidupDenganBANGGA

Diperbarui: 27 Mei 2018   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: www.bankganesha.co.id. Didesain ulang oleh Penulis.

Berbicara tentang era digital, mau dipungkiri atau tidak, kenyataannya budaya digital memang sudah menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita pada era milenium ini. 

Banyak kegiatan yang awalnya kita lakukan secara tradisional atau konvensional, kini beralih kepada sistem online yang tentunya menawarkan banyak kemudahan, kenyamanan, keamanan, fleksibilitas serta efisiensi, seperti sistem administrasi kepemerintahan, administrasi perkuliahan dan sekolah, kelas pembelajaran, sampai urusan hiburan dan juga kebutuhan belanja. Sekarang, semuanya serba online. Termasuk juga untuk urusan transaksi perbankan, apalagi akhir-akhir ini juga muncul istilah 'Fintech' atau Financial Techonology yang tentunya menambah panjang daftar istilah baru dalam bidang keuangan dan perbankan pada era digital ini. 

Didesain oleh Penulis

Dengan jumlah populasi yang sangat besar, Indonesia sudah pasti menyimpan potensi ekonomi digital yang besar di masa yang akan datang seiring berkembangnya teknologi dan media sosial di era digital. Berdasarkan data survei Kepios pada September 2017, jumlah populasi di Indonesia mencapai 264 juta yang merupakan terbesar di kawasan Asia Tenggara. 

Survei Kepios, 2017. Sumber: databoks.katadata.co.id

Dari jumlah tersebut, 55 persen merupakan kaum urban yang tinggal di daerah perkotaan. Adapun penetrasi pengguna internet Indonesia mencapai 133 jiwa atau sekitar 50 persen dari total populasi. Sementara pengguna aktif media sosial mencapai 115 juta atau sekitar 44 persen dari total populasi. Sementara pengguna telepon seluler (ponsel) mencapai 371 juta atau 141 persen dari total populasi. Artinya bahwa setiap orang menggunakan 1,4 (lebih dari satu) ponsel. Sedangkan pengguna media sosial aktif dengan menggunakan ponsel mencapai 106 juta atau 40 persen dari ponsel terdaftar.

Didesain oleh Penulis

Meningkatnya penestrasi internet dan telepon pintar atau ponsel semakin membuka peluang transaksi digital di tanah air. Selain itu, semakin banyaknya generasi Z yang lahir di era digital, dari 250 juta jiwa populasi di Indonesia tentu akan mendukung pertumbuhan fintech (finansial teknologi) domestik. 

Survei Statista, 2017. Sumber: databoks.katadata.co.id

Berdasarkan data survei Statista, pangsa pasar fintech Indonesia diperkirakan mencapai US$ 18,65 miliar pada 2017 dan akan meningkat menjadi US$ 37,15 miliar pada 2021. Dari jumlah tersebut, lebih dari 99 persen merupakan transaksi pembayaran digital. Sisanya merupakan bisnis keuangan dan keuangan personal. Adapun pembayaran digital 2017 terdiri atas, digital commerce (pembayaran perdagangan digital) senilai US$ 18,55 miliar, mobile payment (pembayaran mobile) US$ 9 miliar, dan Peer to Peer Money Transfer senilai US$ 48 miliar.

Didesain oleh Penulis

Bank Ganesha. Sumber gambar: www.bankganesha.co.id

Sebagai salah satu bentuk usaha dalam merespon perkembangan teknologi yang sangat pesat serta banyaknya survei dan prediksi di atas, PT. Bank Ganesha Tbk, bank yang sudah mulai beroperasi sejak 30 April 1992 dan berkantor pusat di Jl. Hayam Wuruk No. 8 Jakarta Pusat ini, baru-baru ini meluncurkan aplikasi mobile banking bertajuk Bangga

Aplikasi ini merupakan bentuk upaya bank untuk memudahkan nasabah mengakses layanan perbankan dan meningkatkan produk digital perusahaan. Bank Ganesha merasa perlu beradaptasi agar dapat memberikan layanan yang memadai sebagai respon terhadap perkembangan teknologi yang kian pesat, apalagi ditambah dengan munculnya berbagai perusahaan fintech serta perubahan perilaku konsumen di sektor perbankan. 

Sumber gambar: www.bankganesha.co.id

Seperti yang dikutip dari swa.co.id, Presiden Direktur Bank Ganesha, Surjawaty Tatang, menjelaskan, "Perkembangan teknologi sangat pesat. Perubahan perilaku nasabah, membuat kami harus beradaptasi dan menyesesuaikan supaya tetap bisa memberikan layanan maksimal. Teknologi mengubah perilaku dan persepsi nasabah. Kami juga harus menghadapi dengan bijak," tukasnya saat acara peluncuran aplikasi mobile Bangga.

“Aplikasi mobile banking Bangga merupakan solusi dari Bank Ganesha bagi nasabah untuk melakukan transaksi finansial maupun non-finansial tanpa batasan ruang dan waktu. Melalui aplikasi ini, nasabah juga dapat menikmati berbagai fitur unggulan Bangga dan mendapatkan berbagai informasi mengenai produk dan layanan yang dimiliki Bank Ganesha,” ujar Surjawaty Tatang.

Selain itu, beliau pun mengatakan bahwa manajemennya harus melakukan perubahan untuk penyesuaian. Misalnya, mengubah situs website supaya lebih efisien, adanya fitur-fitur unik pada BANGGA seperti login menggunakan finger print dan juga fitur promosi serta melakukan kerjasama dengan mitra usaha. 

Peluncuran aplikasi Bangga. Sumber foto: www.swa.co.id

Menyasar kepada generasi millenial, aplikasi ini  juga menghadirkan menu permainan dan feed di dalamnya. Menu feed  tersebut dapat memberikan info menarik bagi pengguna.  Aplikasi tersebut juga menawarkan promosi dari para mitra merchant yang berkecimpung di sektor food and beverage dan fashion dalam bentuk e-voucher
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline