Lihat ke Halaman Asli

Potensi Indonesia Masa Depan sebagai Blue-Water Navy: Omong Kosong atau Ubah Arah?

Diperbarui: 29 Mei 2024   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi blue-water navy. foto dari Pixabay

Nenek moyangku seorang pelaut

Gemar mengarung luas samudra

Menerjang ombak, tiada takut

Menempuh badai, sudah biasa

Indonesia, oh Indonesia. Negara maritim yang tampak kehilangan arahnya. 

Nenek moyangnya (memang) seorang pelaut, yang tentu saja gemar mengarungi luasnya samudera. Namun, dewasa ini–entah kerana sejarah mencatat “Orangkaya” atau pedagang maritim berpengaruh dihajar oleh Mataram Islam,atau hal lainnya seperti historiografi dari sejarah militer Indonesia yang ada cenderung berat ke Angkatan Darat dan Angkatan Udara— Indonesia tampak tak punya taji di kancah laut, alih-alih menerjang ombak dan menempuh badai geopolitik yang makin lama makin tak tentu arahnya.

(Ironi) Masalah Indonesia di Laut

Ada sebuah hal yang menarik. Misi kedua Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Laut (TNI-AL) berbunyi:

Menjamin tegaknya kedaulatan dan hukum, keamanan wilayah laut, keutuhan wilayah NKRI, serta terlaksananya diplomasi angkatan laut dan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia jelas terletak di persimpangan antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik bagian barat. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki beberapa jalur komunikasi laut strategis dan sumber daya laut yang melimpah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline