Madre dan Kreatifitas Dee
Judul : Madre, Kumpulan Cerita
Penulis : Dee
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : Pertama, Juni 2011
Tebal : 160 Halaman
ISBN : 978-602-8811-49-1
Madre berasal dari bahasa Spanyol, artinya Ibu. Namun yang dimaksud bukanlah seorang tokoh atau sesosok manusia. Yang dimaksud sebagai Madre di sini adalah adonan biang roti yang telah berumur puluhan tahun, berupa tepung, air, fungi bernama saccharomyses exiguus dan bakteri. Meski bukan seorang tokoh atau sesosok manusia, Madre mempunyai pengaruh besar bagi tokoh-tokoh dan perjalanan cerita di sini. Mulai awal kemunculanya hingga pertemuanya dengan seorang pemuda yang memiliki darah blesteran Tionghoa dan India, Tansen Roy Wuisan.
Cerita dimulai ketika Tansen harus meninggalkan Bali untuk pergi ke Jakarta. Setelah melewati perjalanan dan sesampainya di Jakarta, Ia mendapat amplop yang berisi secarik kertas dari sang Kakek. Secarik kertas itu menjadi petunjuk untuk Tansen supaya pergi ke sebuah bangunan lama, sebuah bangunan yang masih kuat berdiri di Kota Jakarta. Bangunan lama tersebut ternyata bekas toko roti "Tan De Bakker" yang berdiri sejak tahun 1943. Pendiri dari toko roti tersebut adalah Tan Sin Gie dan Lakshmie, yang merupakan kakek-nenek Tansen.
Di sini Tansen mulai terperangah, tidak menyangka tentang apa yang pernah Ia punya, tentang apa yang pernah keluarganya miliki. Roti maupun toko roti itu sendiri, bukanlah dua hal yang Tansen pernah dan sedang jalani. Kedua hal tersebut asing, atau boleh jadi bertolak belakang dengan perkerjaanya sebagai seorang freelance di Bali. Namun kemudian, pertemuanya dengan Pak Hadi, Mei, Bu Sum, Bu Cory, Bu Dedeh dan Pak Joko membuatnya semakin mengerti seberapa tinggi 'harga' roti, apa arti penting sebuah keluarga dan Madre bagi semua yang telah hidup dan mati.