Lihat ke Halaman Asli

Sampai Kapan Pinggiran Jalan, Lintas Sumatera Provinsi Jambi Menjadi Tempat Sarang Sampah Masyarakat?

Diperbarui: 3 Maret 2024   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Galeri Rijal Bahri Lumban Gaol

Sampah menjadi sebuah isu sosial yang seringkali terjadi dilingkup masyarakat, tetapi masyarakat kerap kali tidak peduli terhadap lingkungan yang bisa saja menjadi masalah besar bagi mereka dimasa yang akan datang. Menurut data Sistem Pengelolaan Sampah Nasional (SPSN) tahun 2023 kurang lebih ada sebanyak 5.981.606 ton sampah tidak terkelola, tentu angka sampah tersebut bukan hal yang semestinya dihindari. Pada Provinsi Jambi sendiri per tahun 2023 jumlah sampah per-hari kurang lebih 350 ton tentu angka tersebut angka yang sangat menggegerkan dan bukan main-main.

Padahal tertulis pada Pasal 29 ayat (1) Huruf e Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang larangan membuang sampah tidak pada tempatnya. Akibat ketidakpedulian masyarakat terhadap sampah bisa saja mereka terkena denda yang cukup besar. Seperti halnya yang bisa ditemui saat ini tepatnya di Jln. Lintas Sumatera Provinsi Jambi terdapat beragam tumpukan sampah sepanjang kurang lebih 200 meter dibagian kiri kanan jalan lintas provinsi tersebut. Sampah plastik, sisa-sisa makanan dan sisa jualan pedagang yang membusuk, hingga pada baju-baju bekas tak layak pakai banyak ditemui bercampur dengan bau yang sangat menyengat. 

Dua organisasi cipayung yaitu Organisasi Pergerakan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia suatu ketika bekerja sama dengan tujuan untuk melihat secara langsung bagaimana situasi sampah dan mencoba mencarikan solusi terkait sampah di tempat tersebut. Benar ternyata isunya sama dengan realita yang ditemukan. Kurangnya kepedulian masyarakat sekitar akan kebersihan lingkungan menjadi polemik yang belum ada titik temu sampai saat ini.

Solusi yang dapat diberikan pada aksi nyata pada hari sabtu, 13 Mei 2023 ialah dengan mengorek sampah yang sudah tertimbun berlapis-lapis kemudian membakar sampah yang kering tepat dipinggiran jalan. Meskipun dampak yang diberikan tidak begitu besar, tetapi dengan aksi nyata tersebut bisa memberi gambaran pada masyarakat bagaimana nantinya ketika sampah terus ditimbun dan apa efek samping yang akan diterima masyarakat. 

Pada akhir tahun 2023 kemarin, hampir semua kabupaten di provinsi jambi terdampak banjir yang sangat luar biasa dan durasinya kurang lebih 2 bulan lamanya. Memang benar penyebab banjir tidak sepenuhnya karena sampah tetapi karena meluapnya air sungai dibeberapa daerah karena tingginya curah hujan. Tetapi selama banjir itu berlangsung, sampah yang sebelumnya tertimbun kemudian naik kepermukaan dan membawa bau tidak sedap dan banyak masyarakat yang terkena demam berdarah karena air yang tidak sehat dan bau yang tidak enak selalu menghantui mereka sepanjang banjir berlangsung.

Lantas apakah masalah ini akun terus berlarut tanpa ada solusi yang bisa diberikan?

pasti ada solusi, yaitu :kesadaran masyarakat itu sendiri. Dan perlu adanya kerjasamma pihak pemerintah yang katanya wakil rakyat, pihak swasta, dan masyarakat keseluruhan. Perlunya perhatian lebih dari pemerintah provinsi jambi dalam hal penyediaan penampungan sampah terakhir dan perlunya pengelolaan sampah kembali (Daur Ulang).

Bangga berbagi data dan fakta. Semoga masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan 

dan khususnya Pemerintah Provinsi Jambi berikan solusi bagi masalah ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline