Lihat ke Halaman Asli

Kepergian; Bahagia yang Semu

Diperbarui: 30 Maret 2024   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pixabay

Aku tenggelam di antara ketidakmungkinan di semestaku melepaskan kepergianmu, membuat nafasku memburu kesedihan yang kian menggerogoti dadaku hingga aku harus berpura-pura bahagia

Jemariku kian dingin kehilangan selusup jemarimu yang membuatku begitu resah dan detik telah membawaku pergi jauh, percaya bahwa ada kesempatan untukku kembali menghembuskan nyawa dalam dada

Aku percaya pada detik, ia berjalan bersamaku  melewati setiap musim dan hujan yang mulai mereda di semesta ku selepas kepergianmu, dalam sekian detik aku merasakan kembali kehangatan itu

Ternyata bahagia itu nyata adanya, lalu detik dengan entengnya  meninggalkanku sendirian di ujung jalan dan berharap, aku menemukan muara baru yang akan menjadi pelabuhan terbaru dalam perjalan

Namun detik lupa, bahwa kenangan tak pernah pergi dari ruang hatiku, kenangan akan tetap bersarang untuk waktu yang cukup lama di dalam kepala dan berkamuflase seakan itu bahagia yang dicari

Haekesak, 5 Mei 2023

Florida D's

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline