Lihat ke Halaman Asli

Minggu Palma: Pujian dan Penghianatan

Diperbarui: 2 April 2023   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri/ Foto bersama setelah misa di Kapela St. Josep Freinademetz Stasi Taek Soruk, Fatubaa 

Perjalanan waktu terus berlanjut hingga umat katolik kembali merayakan minggu Palma di tahun 2023. Palma Sontang atau yang biasa di kenal Minggu Palma adalah Minggu sebelum Minggu Paskah.

Perayaan Minggu Palma tidak lain untuk mengenang masuknya Yesus ke kota Yerusalem. Di gereja-gereja selama perayaan pada hari ini sering dilakukan prosesi atau perarakan dengan ranting Palma disertai teriakan “Hosana Putra Daud”. Apakah teriakan ini memiliki sikap setia dan berani mengakui Yesus sebagai Raja yang adalah Putra Daud yang diutus ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia. Pertanyaan ini perlu kita refleksikan saat ini, sehingga kesetian dan komitmen kita untuk mengakui dan menjadi pengikut Yesus membuat kita tidak mudah hanyut dalam berbagai persoalan hidup kita dewasa ini.

Koor Sponsor Minggu Palma SMP Il Kapten Fatubaa di Kapela St. Josep Freinademetz Stasi Taek Soruk, Fatubaa/dokpri

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai orang-orang yang dengan atau tanpa sengaja didepan memuji kita dengan pujian yang begitu mengetarkan jiwa namun di belakang tanpa kita sadari ia menjelekkan kita kepada orang lain. 

Adakalahnya pujian dan penghianatan itu terjadi dalam hubungan persahabatan dan hubungan suami istri. Didepan pasangannya ia mengaku aku begitu sangat mencintai mu namun dibelakang ia mengaku masih menyendiri atau belum menikah bahkan mengaku masih jomblo di media sosial. Sama halnya ketika Yesus memasuki kota Yerusalam orang-orang sangat mengelu-elukan, berteriak dan memuji Yesus sebagai Raja yang berasal dari Allh yang lahir dari keturunan Daud tanpa disadari orang-orang itulah yang menyiksa, mencambuk dan menyalibkan Yesus hingga wafat di kayu salib.

Namun, secara pribadi Yesus tidak gentar dan takut.. Di satu sisi Allah mengutus-Nya mempunyai tujuan khusus yaitu untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya dan disisi lain, Yesus diutus Bapa-Nya untuk mejalankan tugas Bapa-Nya sebagai misi perutusan di dalam dunia.

Sikap setia merupakan perilaku dimana kita tetap bertahan dalam prinsipa hidup sebagai Yesus yaitu berani menjalani hidup dalam keadaan suka maupun duka. Ini tegantung kemampuan kita untuk menerima, mengakui dan menjalankan dengan sepenuh hati. Dengan sikap setia dan iman yang kita miliki penderitaan yang dialami akan memperoleh pencerahan.

Marilah kita belajar untuk tampil sebagai orang beriman yang setia, tidak muka belakang, didepan memberi pujian tetapi dibelakang menjelekan. Kita belajar bertahan dalam menjalani cobaan hidup sebagai bagian dari salib dan penderitaan Yesus. Terimalah salib itu sebagai bagian dari pemurnian diri kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline