Lihat ke Halaman Asli

Selalu Ada Untukku

Diperbarui: 28 Mei 2021   04:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: graphicdesignjunction.com

Aku bukanlah apa-apa tanpamu berdua hanya setitik embun yang hadir sesaat tuk meyapa bumi
di kala mentari di ufuk Timur

Syukur dan sujudku selalu kulantunkan di setiap doa
di balik pundak ini, kupikul harapan dan tanggungjawab yang besar


Dari usia nol bulan, mentalku terus diasa tuk menjadi pribadi yang tangguh dan tak mudah menyerah

Kerap kali aku bersikap kasar dan keras
itulah caraku memberi yang terbaik untukmu bulan dan bintangku
aku ingin membuktikan bahwa aku pantas menjadi
malaikat kecil dalam adamu

Aku adalah lentik keringatmu, keluar di saat kau berusaha
berjuang menghalau dunia penuh asa, membuka luka di setiap derat langkah
yang penuh arti dan kumengerti caramu
sedang mengajarkanku tuk lalui lika-liku kehidupan

Nasihatmu berdua kan kujadikan motivasi dalam hidupku
dan setiap tetesan air mata yang tersembunyi
kan menjadi cambuk tuk malasku

Di sini ku berdiri....
dibalut ego dan cerewet
memandang dunia kelamku penuh kerasnya hati

Namun, kusadari....
sekeras apapun hatiku, akan tersentuh juga oleh perhatian,
ketulusan dan kelembutan bulan dan bintangku
karena bulan dan bintangku yang selalu ada untukku.

Haekesak, 08.05.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline