Lihat ke Halaman Asli

Partai GOLKAR tidak akan terpengaruhi soal kasus adik Atut

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Azis syamsuddin ketua dewan pimpinan pusat partai GOLKAR menyatakan bahwa kasus suap yang menjerat salah satu anggota GOLKAR Tubagus Chaeri Wardhana yaitu adik dari gubernur banten Ratu Atut Chosiyah tidak akan mempengaruhi popularitas GOLKAR ditingkat nasional. GOLKAR punya kemampuan untuk menyelesaikan kasus ini . kasus ini tidak akan berpengaruh ditingkat nasional termasuk terhadap para calon anggota legislative GOLKAR didaerah daerah, namun hanya berdampak dibanten.

Sebagai partai yang tertua diindonesia yang telah sudah banyak makan garam asam, GOLKAR bias menangani kasus yang telah melandai nya. Agar tidak meluas kedaerah lain, “kami punya jurus rahasia yang diramu sebaik mungkin dari pengalaman yang sudah lalu atau sebelumnya”. Ini adalah strategiatau taktik untuk kami bias memenangkan pemilu 2014, kata azis sebagaiketua dewan pimpinan pusat partai GOLKAR.

Dia sangat yakin dan optimis akan berhasil dengan strategi tersebut. Azis mengingatkan pengalaman sebelumnya setelah berakhirnya masa reformasi ketika itu muncul keinginan dan desakan yang kuat dari masyarakat agar GOLKAR dibubarkan.

Tetapi kenyataannya dengan tekanan tersebut GOLKAR tidak bubar dan malah justru bangkit dan hal itu juga akan terjadi pada saat ini. Sejumlah politikus yang terlibat dalam kasus kasus hokum, azis mengatakan hal itu hanya bersifat individu dan tidak dicampur adukan dengan partai, dan juga kami mengakui ada oknum GOLKAR yang bersalah. Partai GOLKAR tidak akan membahas tentang berbagai kasus hokum yang melibatkan anggota nya, termasuk yang baru terjadi yaitu pemeriksaan KPK terhadap ratu Atut sebagai saksi untuk adiknya yang menyuap ketua MK nonaktif Akil Mochtar. Semua hal ini diserahkan pada kinerja mekanisme hokum dan juga berharap Bu Atut cukup jadi saksi saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline