Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Aku Tak Peduli Warnamu

Diperbarui: 29 Juli 2023   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah sekian kali engkau bergembar-gembor, bahwa engkau berwarna abu-abu. Warna yang jelas dengan identitas, abu. Namun sekian waktu kemudian, karena hujan, panas, hujan lagi dan panas lagi, warnamu menjadi merah.  Perubahan yang agak membingungkan dari abu-abu ke merah.

Tiga kali musim berganti. Disaat musim mulai semi, banyak tetumbuhan mengubah diri menjadi hijau, eh...dirimu yang  dulunya merah juga ikut berganti menjadi hijau gak menguning.

"Ada apa denganmu?" tanyaku.

"Ah, kita perlu menyesuaikan diri mas Flo. Mem-bunglon-kan diri itu perlu mas Flo, sekalipun harus hilang identitas," katanya.

Astaga. Batinku meronta nan menggelora. Rupanya hidup dijaman yang perlu disiplin pikir, disiplin karya; ada juga manusia yang berprinsip hancur, lebur, mumur- tak berbentuk asal entuk (mendapat) cenuk (makanan).

Kutelisih satu demi satu. Mengapa mudah sekali manusia mengubah warna dirinya, sekalipun tak jelas. Karena kondisi "cuaca hidup",  panas-dingin suhu politik dan lingkungan kadang memaksa manusia dengan mudah mengubah warna diri.  Saat "perubahan musim" itulah  manusia dengan mudah mengubah warnanya. 

Etis?

Secara prinsipial, manusia memiliki cara dan pola untuk mengubah diri dan menyesuaikan diri dalam hidup, nggak salah memang. Tetapi, ketika manusia harus menjadi patron bagi yang lain apalagi dalam hal kepemimpinan, warna jelas, terang benderang dipandang,  itu perlu. Dengan maksud orang -orang yang dipimpinnya akan memahami bahwa, "Oh, ia punya prinsip begini." "Oh, ia punya warna ini." 

Memang (dalam kondisi terdesak), dalam tempat dan waktu tertentu, kadang manusia perlu mengubah warnarnya. Pastilah hal itu karena ada "catatan" mendesak, dan tak terelakkan. Andai tidak, mengapa harus hilang identitas warna diri?

Salam jelas beridentitas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline