Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Aku Memang "Buruh", Babu Berpengaruh!

Diperbarui: 6 Oktober 2020   16:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kuakui, aku memang buruh
Tapi buruh tak sekedar buruh
Melainkan "buruh", babu*) berpengaruh!
Pengaruhku luas menatas batas, bak tali tak berutas!

Delapan jam kerjaku, aku profesional
Aku mampu sekolah, memahami kerja tak sebatas kuota
Tak ada tenaga kerja asing, karena aku tak ambil pusing
Aku berteliti sekaligus bervokasi: belajar tanpa henti

Temanku buruh bergemuruh, sampai bibir melepuh
Mungkin karena kontrak, yang disikat hilang hak
Kusematkan jaminan sosial, yang tak harus dibuat sial
Sial - lupa bayar, tunggakan bikin nanar!

Kontrak atau tetap, tetaplah ingat Perjanjian Kerja
Kerja karena bereksplorasi diri, bukan merana-tak sadar diri
Berhentilah kalau memang harus berhenti
Berbenahlah karena hidup tak sekedar cari UPAH!

Kau pasti kenal Si "Alih Daya"
Dan kau pasti juga tahu dirimu "sumber daya"
Dialihkan atau disumberkan dayamu,
Kau harus tetap terlindungi manusiawi. 

Aku memang buruh, sekedar menghidup nafas dikala negriku gaduh
Gaduh kekuasaan, gaduh harga diri, gaduh hormat diri, gaduh unjuk diri.
Tak kah aku mengaduh, mengeluh?
Duniaku masih besar dari pesangon, yang kadang tak bisa diomong!

Sekalipun cara kerja, hidup dan lakuku dipatok dan diketok
Pastilah nalarku tidak mentok!
Aku masih bisa berhati bening walau cuma  outsourcing 
Upah minimum? itupun membuatku tersenyum

Sekali lagi,
Aku memang hanya buruh
Tetapi....
Aku masih bisa berpengaruh

*) babu:  dalam Tesaurus artinya pembantu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline