Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Puisi | Kabut Asap Pagi Ini

Diperbarui: 19 September 2019   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kabut asap pagi ini
Apa kabar dan pergerakanmu
Sampai dimana dirimu berkelana?
Mungkinkah engkau sudah menenteng nyawa?

Aku bertanya dan merenung dalam hati
Mengapa kabut asap ini menyesakkan dada
Membuat nafasku ngos-ngosan
Bagai dipaksa lari tanpa henti

Kabut asap pagi ini semakin pekat
Melenggangkan si sakit memburu tanpa sekat
Memburu yang enggan berjaga dengan ilmu
Kendali nafsu serakah membabat dan nekat

Kabut asap pagi ini
Meneriakan pedih yang semakin parau
Merampas nyaliku yang semakin kacau
Memupus harapku semakin  meracau

 Oh duniaku yang semakin memburam
Terhalang temaram kabut mencengkam
Menyisakan nyali  gelap berteman harap
Kabut asap pagi ini...akan pergi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline