Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Puisi | Sandal

Diperbarui: 5 Februari 2019   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Sandal....sandal.....sandal....",  aku mulai berteriak mendagangkan sandal.
"Sandal....sandal....sandal,.... awet anti air, cocok dipakai tua muda...." sepi tanggapan, seolah dunia tak berpenghuni.
"Sandal...sandal....sandal, sandal ini yang terbaik, terbagus. Belilah..."
"Bro, darimana kau peroleh data bahwa sandalmu paling baik, bagus?"
"Pengalamanku sendiri, aku sudah memakainya."
"Mulai kapan?" tanya orang itu.
"Mulai kemarin!" jawabku singkat.
Orang itu pergi, wajah masam.

Sandal, oh sandal.
Hanya karena sandal,  satu berkah tak merekah
Melantangkan jualan yang tak mencerdaskan
Memuntahkan muka masam tak menggairahkan
Menjauhkan saudara dalam pandang dekapan

Sandal, terompah kaki...rebutan mereka yang tak ingin pijak tanah
Berpijak pakai alas, tak berpijak langsung ke kaki, lebih enak pakai alas...
alas jabatan
alas uang
alas koneksi
alas saudara.....dan semua itu hanyalah ALASAN!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline