Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Puisi | Tuan

Diperbarui: 8 Juli 2018   03:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan,  dulu dipuja puji penuh bakti
Namun waktu bergulir bak bulir berukir
Karena pertemuan dengan manusia biasa
Dua periode waktu berlalu tinggalkan pilu

Tuan memang bukanlah Tuhan
Ketikan tuan - tuan dimaknai bertuhan
Bibir manusia seakan paling kuasa
Membuncahkan murka, pun dusta dan nestapa

Tuan....
Adakah duniamu sebatas kata bak seroja
Bertumbuh menyembul keluar membundar
Namun cuma sekejap ketika matahari lenyap

Andai para tuan mau berkaca di cermin rata
Pasti wajah bopeng tak kan semakin tercoreng
Karena kata-katamu  simbol wajah tak berberkah
Berkah bagi rakyatmu yang kadang butuh petuah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline