Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

"Short Service"

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uangnya memiliki dia, bukan dia memiliki uangnya (Siprianus dari Kartago, Th. 200 - 258).
-------------------------------------------------------------------------------
Amplop tebal menggembung di meja,
segepok uang  bernama rupiah,
yang mungkin itu  guncangkan jiwa,
jiwa penghuni raga yang berkelana di antah berantah.

Lima belas juta sudah kau tawarkan,
disertai mulut merayu mendesis tiris,
untuk satu karya tulis bernama tesis,
agar bertambah mantap merebut jabatan.

Demi status pegawai di sebuah instansi,
strata dua kau kejar tanpa naluri,
demi tambahan gelar yang tak mengakar,
tambahan nyali untuk "harga diri".

Andai uang itu dirasa masih kurang,
kaupun tawarkan 'hiburan' lebih menantang,
"short service" selama semalam,
gratis di kamar berlampu temaram.

Oh, jiwa-jiwa yang kerdil,
terunggah - terbungkus raga bugil,
merangsek pola hidup serba muskil,
di alam nyata yang kadang tak adil.

Gelar sejati adalah lurusnya hidup,
meniti hari tanpa semangat redup,
tak menghinakan tubuh dengan pangkat,
apalagi menjajakan tubuh demi cari hormat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline