Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Aku Telepon, Jawablah...

Diperbarui: 14 Juli 2015   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tembang rindu bergurat syahdu.

Memahat api asmara yang kian membara.

Aku termenung di depan fotomu.

Dinda, kapan kita berjumpa?

 

Puluhan gunung tinggi menjulang.

Samudra biru luas membentang.

Bak menantang kanda untuk datang.

Membawa dirimu segera pulang.

 

O dinda biru, permata hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline