Panggil saja namanya Darso. Ia lelaki lugu berasal dari sebuah desa di lereng timur Merapi. Umurnya 29 tahun, beristri satu, beranak satu. Anaknya laki-laki, Ndaru namanya.
Hari Jumat, putra Darso pulang jam 11.00. Sekolah tersebut memulangkan anak-anaknya lebih awal, dengan alasan supaya anak-anak yang muslim masih bisa mengikuti salat Jumat. Darsopun berpikir demikian, menjemput anaknya secepat mungkin, supaya masih ada waktu untuk berbenah lalu ke masjid dekat rumahnya.
Darso mengendarai sepeda motor matik (masih baru, baru lunas minggu lalu) ketika menjemput putranya. Di perjalanan ia merasa mau buang air kecil (pipis). Clingak-clinguk Darso mencari tempat yang aman untuk melepaskan hajatnya.... Akhirnya, ia putuskan untuk singgah di pompa bensin, di tempat tersebut tertera tulisan "toilet".
"Le (panggilan untuk putranya), tunggu sini ya. Bapak mau ke toilet" kata Darso.
"Ya pak..." jawab anaknya.
Darso pergi meninggalkan putranya, dan motor matik yang masih hidup mesinnya. Sekian detik kemudian, muncullah seorang lelaki dari balik bagunan toilet itu.
"Nak, kau turun bentar. Saya dapat pesan dari bapakmu untuk mengisikan bensin. Ini uangnya duapuluhan ribu...." bagai kerbau dicucuk hidungnya, Ndaru anak lelaki Darso turun dari sepeda motor ayahnya. Lelaki itu dengan sigap mengisi bensin, setelah penuh ia kembali ke Ndaru.
"Nak, pinjam helmnya bentar, saya mau beli rokok titipan ayahmu...." Ndarupun memberikan helm yang ia pakai. Lelaki itupun kemudian ngacir dengan sepeda motor Darso. Sekian menit kemudian, terlihat senyum Darso mengembang keluar dari toilet. Ia lega sudah buang air kecil.
"Lo, mana Le motor bapak?"
"Lah, bapak tadi nyuruh orang untuk isi bensin 'kan? Ya kukasihkan motor ke orang itu untuk isi bensin. Trus, abis isi bensin katanya mau beliin rokok untuk bapak, malah pinjem helmku juga...." kata Ndaru dengan bangga.
"Nak, bapak tidak menyuruh orang untuk mengiisi bensin. Bapak juga tidak nyuruh orang untuk beli rokok. Kau tahu bapak tak merokok 'kan?" Ndaru melongo, dan mata Darso serasa berkunang-kunang,.... glodak...Darso jatuh terduduk, pingsan sepeda motornya dilarikan orang.