Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Kala Engkau Pergi

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hati tumpuan percaya,
Pelaksana akan pengharapan,
Penguat dalam hidup, dan cinta.

Kala ia pergi menggersangkan hidup,
Tak bermakna setitikpun,
Sekalipun kerlap dunia membahana.

Kala engkau pergi,
Gundah gulana berbalut cinta,
Maraup harap membalut cita,
Meruas sulur berbuluh rindu.

Kala engkau pergi,
Kalbu meruyak tak tentu arah,
Mengarah rasa merusak nalar,
Menembus batas tak berjalan tuntas.

Kala mulut berbicara salah,
Kala tingkah semakin tak lumrah,
Engkau pergi semakin jauh,
Tempatmu semakin gersang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline