Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Ia Nyapres, Mari Ceng...

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendesah basah kumendengar ia nyapres,
basah keringat mengangkat pantat jlep...bles,
menghujam kalbu merusuk - suruk,
kemana liang hidup terkantuk-kantuk,

kelap-kelip.

Si ngaceng tertawa kenceng,
mungkin jadi spaneng pikirkan celana dalam terpampang serem ...
mendengar peluit - semprit - bak orang terbabit,
celana dalam pun ikut menjerit, kemana burungku?

Oh....oh....oh.....
siapa ayahku,
siapa ibuku,
mengapa aku dibuat sekedar:

ceng....ceng....ceng..."kenceng".

Jleeeeeeeeeeeeeep!
manteb ia membungkam mulut,
empat hari selesai berbasa-basi,
serasa pelor melupakan katub,
hijrah mendesah di lubang basah.... dor....slup, plug!

Teroka wacana hukum bicara,
alam bersabda bagi yang hina,
menghujam sukma tiada tara!

Benar tetaplah benar!
Oh,yes....oh, yes...oh, yes.

_____________________________________________________
Kulihat ayam jantan sedang "baku hantam" mencari 'tunggangan'....!
Oh, lelaki.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline