Minggu, 18 Nopember 2012, siang terik jam 13.00 -an.
Seorang anak muda, usia 19-an tahun jatuh dari sepeda motor. Ia jatuh karena ia ngebut, dan tergelincir butiran pasir yang tersebar di jalan. Kebetulan saya dan beberapa pengendara motor yang lain juga melihatnya. Kejadian itu cuma berjarak kurang lebih dua puluh meter di depan kami.
Saya dan beberapa pengendara yang lain berhenti. Kami pinggirkan sepeda motor anak muda yang malang itu. Kami papah ia ke pinggir jalan, supaya anak muda itu tak tergilas mobil yang lalu lalang.... Beberapa luka di tangan, pelipis (kebetulan ia tak memakai helm) dan luka di lutut mulai mengucur darah segar.
Begitu sampai di pinggir jalan, anak muda itu mendekati sepeda motornya yang "agak buyar" konstruksinya. Kami mencoba mencegahnya, dengan maksud supaya ia istirahat sebentar. Namun larangan kami rasanya tak didengar. Anak muda itu malah men-starter sepeda motornya dan.....ia ngibrit bin ngacir, pergi.
Kami yang menolongnya cuma bisa saling memandang. Bahkan ada beberapa orang yang geleng-geleng kepala, sementara saya cuma bisa mengangkat kedua telapak tangan....tak mengerti dengan sikap anak muda itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H